TEMPO.CO, Jakarta - Ingin melihat lukisan-lukisan karya para maestro dunia seperti Rembrant vin Rijn, Oscar-Calude Monet, Pablo Picaso, atau yang lainnya? Tak perlu ke museum-museum di Eropa. Tahun depan, Pinacotheque de Paris akan membuka museumnya di Singapura.
“Sekarang masih dalam tahap pembangunan, pertengahan tahun depan Singapore Pinacotheque de Paris akan dibuka untuk umum,” ujar Suguna Madhavan, CEO of Arts and Culture Heritage Singapore Pte Ltd, kepada Tempo dan beberapa jurnalis dari Jepang, Lebanon, Cina, Italia di Hotel Fort Canning, Jumat, 28 November 2014.
Pinacotheque de Paris yang berada di Paris, Prancis, didirikan oleh Marc Restellini pada 2003. Museum ini merupakan museum pribadi yang berisi koleksi seni rupa murni. Restellini berkeinginan untuk melebarkan museumnya di Asia dan menjangkau pengunjung di kawasan Asia. Museum ini akan menempati pusat seni Benteng Canning yang berada di puncak bukit yang memiliki area taman hijau di Taman Fort Canning, Singapura. Museum tersebut akan menempati area seluas 5.500 meter persegi.
Museum ini, kata Madhavan, akan memamerkan koleksi permanen dari kolektor pribadi seluruh dunia, koleksi yang jarang dilihat maupun koleksi masterpiece karya seni rupa murni. “Pengunjung nanti bisa melihat karya Amedeo Modigliani, Rembrandt van Rijn, Oscar-Calude Monet, Pablo Picasso, Sandro Botticelli, Chu the Chun.”
Selain itu museum ini juga akan memamerkan beberapa koleksi yang dikurasi oleh sang pemilik secara berkala. Pameran koleksi berkala ini akan memamerkan karya dari berbagai genre karya seni yang dikurasi berdasar tema dan koneksi. Dia mencontohkan pameran Jackson Pollock and the Shamanism, Van-Gogh-Dreaming of Japan, The Soldiers of Eternity.
Madhavan juga menjelaskan 'pembangunan' museum ini atas kerja sama pemerintah Singapura dan pendiri museum. “Kerja sama dalam bentuk menyewa selama 10 tahun,” ujarnya.
Sayangnya dia enggan menjelaskan berapa besar investasi yang dikucurkan untuk merenovasi bagian dalam bangunan yang berada di kawasan benteng tersebut. Dia hanya menjelaskan pengembangan museum di Singapura ini untuk memberikan kesempatan bagi pecinta seni, keluarga, pelajar atau mahasiswa yang ingin melihat dan belajar tentang seni. “Tak perlu jauh-jauh, Anda bisa melihat karya para maestro di Singapura,” ujarnya.
Tempo dan beberapa jurnalis dari beberapa negara diajak melihat bangunan yang masih direnovasi. Bangunan tersebut terdiri dari tiga lantai yang akan digunakan untuk pameran tetap dan berkala. Ada juga lantai dan ruangan yang akan digunakan untuk dunia pendidikan mengenal sejarah dan seni. “Ini baru yang pertama kali,” ujar Sharifah Shahirah Jasni, Asisten Manager, Marketing, dan Komunikasi.
DIAN YULIASTUTI
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja
Jokowi Tampak Mulai Kedodoran Soal Hukum
Di Balik Kehadiran Prabowo Cs di Munas Ical
Menteri Yuddy: Tomy Winata Berjiwa Patriotik
Berita terkait
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer
11 Desember 2023
Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Merakit Gundam Plastik
22 Oktober 2023
Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.
Baca SelengkapnyaKhadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"
30 Juni 2023
Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.
Baca SelengkapnyaKritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago
28 Agustus 2021
Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.
Baca SelengkapnyaArtjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring
8 Juli 2021
Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.
Baca SelengkapnyaPertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi
20 Februari 2021
Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.
Baca SelengkapnyaSutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog
28 Juli 2019
Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi
26 Juli 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.
Baca SelengkapnyaFakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence
7 Februari 2019
Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.
Baca SelengkapnyaNuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding
7 Oktober 2018
Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.
Baca Selengkapnya