Mural 'Bali Tolak Reklamasi' Jadi Perangko Austria  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 9 November 2014 03:09 WIB

Ratusan warga dan pekerja wisata air yang tergabung dalam ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) membentangkan poster penolakan reklamasi dan pencabutan Perpres No.51/2014 saat unjuk rasa di Teluk Benoa, Badung, Bali, 15 Agustus 2014. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Solidaritas untuk 'Bali Tolak Reklamasi', sebuah karya seniman jalanan (street artist) asal Yogyakarta, Digie Sigit, dipilih menjadi gambar untuk perangko Austria.

Karya itu bergambar perempuan penari Bali. Sigit membuatnya sebagai ekspresi solidaritas atas penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa di Nusa Dua, Bali. Di Yogyakarta, Sigit memasangnya di Project Geneng Street Art 2014 di Desa Geneng, Bantul dan di Ledok Tukangan, Kota Yogyakarta.

Pertengahan Agustus lalu, Sigit datang ke Austria untuk menghadiri undangan Tirolesia Project. Selama sebulan di sana, Sigit memperkenalkan sejumlah karyanya, termasuk 'Solidaritas untuk Bali Tolak Reklamasi' kepada publik Austria.

Bahkan, bersama Hans-Dieter Manhartsberger, seorang seniman Austria, Sigit membuat karya kolaborasi dengan gambar utama perempuan penari Bali. "Dia (Hans) ini seorang seniman yang dikenal berkarya dengan bahan recycle," kata Sigit kepada Tempo, Jumat 7 November 2014.

Sigit mengatakan gambar utama karyanya -penari perempuan Bali-, sebenarnya foto yang dibuat pada tahun 1920an. Sigit menemukannya melalui internet pada arsip Lembaga Kerajaan Ilmu Bahasa, Negara, dan Antropologi Belanda, KITLV. Lewat gambar itu, ia ingin mengingatkan publik pada kearifan budaya dan tradisi kehidupan di Bali. "Jangan menjadikan Bali obyek pariwisata semata," kata dia.

Pada Selasa, 5 November 2014, Sigit mendapat surat dari Hans. Dalam surat itu, Hans mengabarkan karya kolaborasi mereka kini digunakan sebagai gambar utama perangko di Austria. Selain melampirkan gambar-gambar dalam suratnya, Hans bahkan mengirimkan surat untuk Sigit dengan perangko bergambar karya mereka. "Nilainya (per perangko) 62, saya sendiri tak tahu itu sen atau euro," kata Sigit sembari tertawa.

Sigit mengatakan telah menghibahkan karyanya. Mungkin saja, ia melanjutkan, dengan status hibah itulah proses menjadikan karya itu sebagai gambar perangko tak membutuhkan waktu lama. Tak ada tawar menawar harga dan proses transaksi jual beli karya.

Sigit hanya ingin solidaritas penolakan reklamasi di Bali meluas. Tak hanya di Bali dan Indonesia, namun juga ke seluruh dunia. "Kalau kondisi alam di Bali rusak, kelestarian alam di seluruh dunia juga akan terganggu," kata dia.

ANANG ZAKARIA

Topik terhangat:
Pemerasan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat | Kabinet Jokowi

Berita terpopuler lainnya:
Kartu Sehat & Pintar Jokowi Bikin DPR Tak Berdaya
Gereja Yesus Buka Kisruh Nikah Jessica Iskandar
Heboh Kelanjutan Film AADC, Reuni Cinta dan Rangga
Lulung Dipecat, PPP Isyaratkan Dukung Ahok

Berita terkait

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

6 Oktober 2018

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

Berbagai pertunjukan seni seperti musik juga akan ditampilkan di Nuit Blanche Taiwan, termasuk dari para tenaga kerja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

4 November 2017

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

Apapun saat ini bisa dijadikan meme. Perbincangan meme kembali hangat setelah penangkapan seorang pembuat meme tentang Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

9 Agustus 2017

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

Karya instalasi ini masih dalam proses pembuatan. Karya ini
rencananya dipasang akhir September mendatang.

Baca Selengkapnya

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

31 Juli 2017

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar.

Baca Selengkapnya

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

18 Juli 2017

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

Lama menekuni seni ukir, I Putu Sunarta kini dikenal sebagai
pembuat gitar bermerek Divart di Bali.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

12 Februari 2017

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

Buku biografi pelukis Arie Smit yang ditulis Agus Dermawan T.
terbit.

Baca Selengkapnya

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

16 November 2016

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

Buku Sketsa The Lost Arles yang baru dirilis internasional disebut memuat 56 sketsa karya maestro lukis Vincent Van Gogh.

Baca Selengkapnya

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

25 Oktober 2016

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

Seniman asal Yogyakarta Gatot Indrajati mendapat penghargaan UOB Painting of the Year 2016.

Baca Selengkapnya

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

25 Februari 2016

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

Punya pemain dan penonton setia. Tetap harus berjuang menjadi
teater yang disukai masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

5 Januari 2016

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

Nahas menerpa Monumen Dirgantara di Pancoran. Monumen itu dibangun Edhi Sunarso pada 1970, pada saat kekuasaan Soekarno sudah lemah.

Baca Selengkapnya