Merangkum Novel Norwegian Wood  

Reporter

Kamis, 30 Oktober 2014 16:40 WIB

Novel "1Q84" karya Haruki Murakami laris manis. AP| Junji Kurokawa

TEMPO.CO, Surakarta - Tubuh perempuan itu tersorot lampu temaram. Sosoknya sangat tinggi hingga pria yang memanggulnya nyaris tidak tampak. Lambat laun, sinar kian terang. Perempuan penari itu bergerak perlahan, memamerkan keindahan tubuhnya lewat gerakan tari balet. Tubuh pria berbaju hitam itu seakan menjadi panggungnya.

Kedua penari itu bergerak seolah sebagai sepasang kekasih. Pada kesempatan lain, mereka saling bertatap mata, seperti akan berpisah. Sesekali, wajah keduanya sedih. Tari berjudul There We Habe Been itu didukung iringan piano.

Sekitar 17 menit, keduanya bergerak dinamis, sangat kompak. Menariknya, selama pertunjukan, tubuh penari perempuan tak sekali pun menyentuh tanah. Dia terus merayap, menjadikan tubuh penari pria sebagai pijakan untuk menari.

Kelompok penari James Cousins Company asal Inggris menggelar pementasan itu di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Rabu malam, 29 Oktober 2014, sebagai bagian dari tur perdananya ke Asia Tenggara.

Malam itu, mereka memainkan dua repertoar. Satu lainnya, Without Stars, berdurasi 45 menit, dibawakan tiga penari pria dan satu penari perempuan.

Dua karya itu terinspirasi novel Norwegian Wood karya penulis Jepang, Haruki Murakami.There We Have Been mengambil cerita dari beberapa bab, tentang cinta, kesedihan, hingga perpisahan. Sedangkan Without Stars mempertunjukkan relasi antarkarakter dalam novel itu.

Durasi yang lebih panjang membuat plot Without Stars lebih terlihat. Mereka menghadirkan suasana pertengkaran, cinta segitiga, hingga percintaan. Penonton seolah diajak merekonstruksi isi dalam novel itu.

Koreografer James Cousins mengatakan ketertarikannya terhadap novel itu lantaran alur ceritanya cukup kompleks. Kompleksitas permasalahan itu yang dihadirkan lewat karya tari kontemporer. "Tari itu tidak menceritakan isi buku," katanya.

Art Director British Council Indonesia Evonne Mackenzie mengatakan James Cousins Company yang biasa membawakan tarian kontemporer berbasis balet dipilih dari sekitar 30 kelompok yang diseleksi.

AHMAD RAFIQ

Berita lain:
Cerita Menteri Susi Nge-Trail di Aceh
5 Serangan @TrioMacan2000 yang Bikin Gerah Pejabat
TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri




Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya