Penyanyi Dangdut Zaskia Gotik saat tampil berduet dengan Saiful Jamil tampil dalam Konser Raya Aksi Gemilang 19 Tahun Indosiar di MEIS Ancol, Jakarta (11/1). Selain dimeriahkan puluhan artis, konser tersebut juga memberikan hadiah kepada pemenang aksi Ciliwung Bersih dengan total hadiah 100 juta dan motor sampah. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam hal apa pun selalu ada yang namanya regenerasi. Begitu pula dalam musik dangdut. Iis Dahlia mengatakan hadirnya berbagai kompetisi atau perlombaan menyanyi dangdut, seperti Dangdut Academy dan Kontes Dangdut Indonesia (KDI), yang ditayangkan beberapa stasiun televisi di Indonesia merupakan contoh terjadinya regenerasi.
"Melalui kompetisi dangdut sebagai regenerasi untuk menciptakan penerus dangdut yang berkualitas melalui sosok penyanyi yang suara dan penampilannya bagus, bukan sebatas sensasi-sensasi tertentu," kata pedangdut kelahiran Bongas, Indramayu, Jawa Barat, ini kepada Tempo, Kamis, 12 Juni 2014. (Baca: Jadi Juri Dangdut, Iis Dahlia Dipanggil Miss Rawit)
Juri sebuah kompetisi dangdut ini mengatakan, "Regenerasi dengan jalur ini lebih fair dan benar-benar menyemai bibit yang bagus yang bakal tumbuh dan maju. Buktinya, sudah banyak dan tetap mewarnai dangdut di Indonesia."
Ibu Salshadilla Juwita dan Devano Danendra ini menjelaskan acara-acara kompetisi seperti ini sudah terbukti melahirkan pendatang dan pedangdut yang sukses karena kemampuan suara dan penampilan di panggung. "Bukan yang nyeleneh dengan sensasi atau bikin goyangan heboh. Saya tipe orang yang percaya penyanyi dangdut, meski tanpa goyang heboh, kalau kemampuannya oke, akan lebih tahan lama daripada penyanyi yang hanya andalkan goyangan dan sensasi," kata perempuan kelahiran 29 Mei 1972 ini.