Angelina Jolie dan co-host Menteri Luar Negeri William Hague Inggris membacakan pidato mereka pada pembukaan Global Summit `Mengakhiri Kekerasan Seksual dalam Konflik` di London, Inggris, 10 Juni 2014. (Carl Court/Getty Images)
TEMPO.CO, London - Angelina Jolie maju sebagai pembicara dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi pertama di dunia yang membahas tentang kekerasan seksual di daerah konflik di ExCel Center di London, Inggris, Selasa, 10 Juni 2014. Dalam kesempatan tersebut, Jolie meminta agar ada tindakan praktis dan hukum bagi mereka yang harus bertanggung jawab. (Baca: Banyak Wanita Ikuti Langkah Angelina Jolie)
"Pemerkosaan merupakan bagian yang tak dapat dihindari di negeri konflik. Ini adalah senjata yang diacungkan kepada warga sipil untuk menyiksa dan mempermalukan orang-orang yang masih sangat muda. Kita perlu membentuk komitmen nyata dan mendanai perlindungan bagi mereka yang lemah," kata Jolie, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 10 Juni 2014.
Jolie ditunjuk secara khusus oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dalam acara yang akan berlangsung selama empat hari ini. Jolie juga tampil ditemani oleh Menteri Luar Negeri Inggris William Hague yang menyuarakan janji yang sama.
Keterlibatan Jolie dalam isu-isu kemanusiaan sebenarnya sudah dimulai pada 2001 saat ia melakukan perjalanan ke Sierra Leone sebagai ambasador UNHCR. Kunjungannya itu untuk melihat dampak dari perang saudara yang menyebabkan 60 ribu gadis diperkosa di sana. (Baca: Mengapa Boko Haram Menculik Anak Perempuan?)
Acara ini dihadiri sekitar 1.200 menteri pemerintah, militer, pejabat peradilan, dan aktivis dari 150 negara. KTT ini diadakan mengikuti serangkaian insiden kekerasan terhadap perempuan di zona perang, termasuk kasus penculikan lebih dari 200 siswi di Nigeria yang diculik oleh Boko Haran, wanita hamil yang tewas dalam konflik Pakistan, dan geng pemerkosa dan pembunuhan gadis di India. (Baca: Remaja India Diperkosa Bergiliran dan Dibakar)