Artis Sha Ine Febriyanti (kiri) dan Jajang C Noer dalam Pertunjukan "Padusi" Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta (10/05). Kisah ini menceritakan penjelajahan Padusi ke tanah kelahiran nenek moyangnya. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2 Februari 2014, Sha Ine Febriyanti akan segera bertolak ke Prancis untuk mengikuti workshop persiapan pementasan hela teater bersama David Bobee, seorang sutradara dan pemilik sirkus Rictus. Ini bukan kali pertama bagi Ine untuk bekerja sama dengan David Bobee. Pada bulan Juni 2013 lalu Ine sempat bermonolog diiringi dua pemain sirkus rictus dalam pementasan bertajuk 'Warm' di Salihara.
Workshop yang akan diikuti Ine akan berlangsung di kota Rouen, sebuah kota kecil yang terletak tidak terlalu jauh dari Paris. "Mereka mau lanjutkan pementasan 'Warm' semacam sekuel, tapi belum tahu pasti sekuel atau nggak. Yang jelas ini akan membuat pertunjukkan baru dan mereka ajak aku lagi," kata Ine kepada Tempo, Kamis 22 Januari 2014.
Sedikit bocoran, Ine menyebutkan judul pementasan yang akan ia dan Bobee rancang untuk ditampilkan di hela teater 2014 pada Maret mendatang. Judulnya Rain, tapi Ine tidak bisa bercerita banyak. "Aku belum tahu konsepnya seperti apa kayaknya literary rain," kata Ine.
Pada kerja sama pementasan sebelumnya Ine bermain dalam sebuah pentas yang luar biasa panas dengan setting lampu bertemperatur hingga 62 derajat celcius. Sehingga pementasan terbaru ini tentu akan menghadirkan tantangan baru lagi bagi Ine yang rencananya akan bermain dengan seorang pemain sirkus di atas panggung.
"Akan ada akrobat, kayaknya jauh lebih asik karena main berdua, jadi lebih tertantang," kata ibu tiga anak itu.