Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bersama anggota group band Slank saat mengunjungi markas Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan, Senin (16/4). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran para tokoh di konser 30 Tahun Slank Nggak Ada Matinya rupanya tidak hanya menjadikan mereka sebagai penonton dalam acara tersebut. Masing-masing mendapatkan porsi untuk tampil di atas panggung. Tidak menyanyi, tidak juga bermain alat musik, keberadaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo adalah untuk membacakan 13 poin Manifesto Slank.
Kehadiran Jokowi di atas panggung disambut tepuk riuh para Slankers. Malam itu Jokowi tampil dengan batik berlengan panjang, didampingi Kaka. Setelah menyapa Slankers, Jokowi langsung membacakan Manifesto Slank. Manifesto itu merupakan ajakan Slank kepada kaum muda se-Indonesia untuk bersama-sama turut serta dalam pembangunan.
"Intinya anak muda di masyarakat harus gotong royong," ujar Jokowi. Datang bersama istri dan dua anaknya, Jokowi tak menyaksikan konser sampai rampung. "Kita harus bersyukur kepada Tuhan," kata Jokowi menutup pembacaan Manifesto Slank di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 13 Desember 2013.
Selain Jokowi, Slank juga menghadirkan beberapa tokoh politik, seperti Roy Suryo, Gita Wirjawan, dan Setiawan Djodi. Acara konser ini berlangsung sekitar tiga jam. Selama itu, Slank menyanyikan lagu-lagu yang dipilih dari 20 album yang mereka miliki.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.