Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu (tengah) bersama Sutradara Erwin Arnada (kanan) dan Produser film rumah Di Seribu Ombak Ella SH (kiri) saat menghadiri penayangan perdana film tersebut di XXI Epicentrum Jakarta Selatan, Senin, (27/8). ANTARA/ Teresia May
TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi terbentuknya Indonesian Motion Picture Associations (IMPAS) sebagai wadah baru bagi insan perfilman Indonesia. Pembentukan IMPAS ini bertujuan untuk memudahkan segala bentuk kerja sama antar pekerja film.
"Ini merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi kami di kementerian untuk mengembangkan mimpi-mimpi perfilman Indonesia,"ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Ekonomi Kreatif, Senin, 2 September 2013. Menurut Mari pembentukan IMPAS adalah salah satu jalan menuju terbentuknya BPI (Badan Perfilman Indonesia).
Ada sembilan asosiasi insan film yang bergabung di IMPAS, yakni Indonesian Film Directors Club (IFDC), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Indonesia Motion Picture and Audio Association (IMPAct), Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR), Asosiasi Produser Sinema Indonesia (APSI), Sinematografer Indonesia (SI), Indonesian Film Editors (INAFEd), Indonesian Production Designer (IPD), dan Asosiasi Casting Indonesia (ACI).
"Asosiasi ini idealnya berangkat dari pemikiran bahwa para pekerja film harus berperan aktif dan independen dalam memajukan perfilman Indonesia," ujar Ketua Indonesian Film Director Club, Lasja Susatyo.
Lukman Sardi sebagai ketua RAI sangat berharap dengan bersatunya sembilan asosiasi insan film tersebut, berbagai masalah di industri film tanah air bisa diselesaikan. "Anggota asosiasi-asosiasi ini adalah para pekerja yang sedang aktif di bidang perfilman Indonesia, sehingga mereka tahu masalah apa yang sedang dihadapi dan potensi apa saja yang dimiliki," ujarnya.