TEMPO.CO, Jakarta -Konser pertama Metallica di Indonesia pada tahun 1993 lalu diwarnai kericuhan di antara penontonnya. Tak ingin terulang di konser kedua di Gelora Bung Karno pada 25 Agustus nanti, Blackrock selaku promotor mengatisipasinya dengan menerjunkan sekitar 4.800 personel keamanan pada hari-H.

"Jumlah ini termasuk sekitar 2.800 petugas kepolisian," ujar Krishna Raditya, Presiden Direktur Blackrock Entertainment dalam konferensi pers yang digelar di Rolling Stone Cafe Jakarta Selatan, kemarin petang, Selasa, 16 Juli 2013.

Krishna mengatakan soal keamanan memang menjadi perhatian khusus yang ditanyakan oleh pihak Metallica. "Dan kami telah siap, karena memang telah mulai mempersiapkan sejak setahun lalu," dia menambahkan.

Taye Mashyur, Co-Founder Blackrock menyatakan pada konser pertama Metallica 20 tahun lalu, kericuhan terjadi karena Jakarta belum siap menggelar konser besar. "Secara mental, penonton juga belum terbiasa menghadiri konser dengan bintang sekelas Metallica," kata dia. "Berbeda dengan sekarang, banyak artis internasional yang telah berkunjung ke Indonesia jadi penonton sudah terbiasa."

Selain itu, katanya, masalah utama adalah lokasi konser yang tidak bisa menampung penonton yang membludak. "Karena itu kami memilih venue yang sekarang, kalau over kapasitas bisa dibuka pelan-pelan," kata Taye.

RATNANING ASIH