TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Presiden Venezuela, Hugo Chavez, tak hanya meninggalkan kesedihan di hati rakyatnya. Rupanya dua artis Hollywood, Sean Penn dan Oliver Stone, juga merasa kehilangan presiden yang meninggal karena kanker itu.
Sean Penn merasa berduka atas kepergian Presiden Chavez. Menurut dia, Chaves adalah juara dan melekat di hati orang-orang miskin. Namun, menurut dia, perjuangan Chavez dan revolusinya akan diteruskan oleh Wakil Presiden Maduro. “Aku kehilangan teman yang pernah aku miliki. Seluruh perasaanku saat ini bersama keluarga Presiden Chavez dan rakyat Venezuela,” ujar Penn kepada The Hollywood Reporter.
Mantan suami penyanyi Madonna ini sejak lama menjadi pendukung Presiden Chaves. Penn bertemu Chavez pada 2007. Penn juga ikut bergabung pada kampanye pemilihan presiden Venezuela pada Agustus tahun lalu. Pada Desember lalu dia pernah tampil mendadak dalam suatu acara doa bersama untuk kesembuhan Chavez. Saat itu dia mengungkapkan perasaannya tentang sang presiden. Chavez, kata Penn, dianggap sebagai salah satu kekuatan utama di planet ini. Di acara itu pula dia juga ikut berdoa untuk kesembuhan dan kekuatan presiden yang dilantik pertama kali pada 1999 itu.
Tak hanya Penn yang berduka, sutradara kondang Oliver Stone juga berduka atas meninggalnya Chavez. Dia pertama kali bertemu Chavez pada Desember 2007. Dua tahun kemudian, Stone membuat film South of The Border,yang mengeksplorasi perubahan sosial politik di Amerika Selatan. Stone memberikan semua kredit film itu kepada Chavez atas perubahan yang terjadi.
''Aku meratapi kepergian pahlawan hebat bagi sebagian rakyatnya dan mereka yang sedang berjuang di seluruh dunia," ujar Stone. "Dibenci oleh kalangan berada, Hugo Chavez akan selamanya hidup dalam sejarah. Temanku, istirahatlah dalam kedamaian."
