TEMPO.CO , Jakarta:Grup band pop indie Efek Rumah Kaca (ERK) punya lagu berjudul Di Udara. Lagu nomor ke-7 di album pertama mereka itu didedikasikan untuk Munir Said Thalib alias Munir, seorang aktifis Hak Asasi Manusia. Lantas apa alasan para personelnya, Cholil (vokal, gitar), Adrian (bas, vokal latar), dan Akbar (drum, vokal latar) mau membuat lagu itu?
Menurut Adrian, ide pembuatan lagu pertama kali muncul saat Cholil menonton film berjudul Garuda's Deadly Upgrade, sebuah film bertema investigasi kematian Munir yang diproduksi oleh Off Stream. "Dia (Cholil) merasa terpanggil untuk mengangkat spirit perjuangan Munir. Idenya muncul tahun 2005," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 7 September 2012.
Lewat lagu itu, mereka ingin menyebarkan pesan kepada masyarakat soal keberanian Munir dalam menyoroti masalah-masalah HAM yang kerap terjadi. Paling tidak, kata Cholil, hal itu menjadi tugas mereka sebagai seorang musisi.
"Karena kami kagum dengan perjuangannya dan ingin menyebarluaskan keteladanan beliau dalam wilayah yang lebih pop sehingga nilai-nilai yang dibawanya juga bisa sampai ke khalayak yang lebih luas lagi," Cholil memaparkan.
Untuk kebutuhan liriknya, Cholil melakukan semacam riset kecil-kecilan untuk menambah referensi. Setelah rampung, mereka baru membawa ke dalam studio untuk membuat aransemen. "Seperti googling dan menonton beberapa film dokumenter tentang beliau," ujar Adrian.
Adapun penggalan lirik lagunya sebagai berikut;
Aku sering diancam
juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
sampai dimana kapan.
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti.
"Makna lagunya, bahwa dalam kondisi apapun (diancam, diburu atau bahkan mati) semangat perjuangan Munir tak akan pernah mati," ujar Cholil.
ERK merupakan band kelahiran tahun 2001. Kerap bongkar pasang personel, mereka akhirnya sepakat untuk berjalan dengan formasi tiga orang. Sebelum resmi memakai nama Efek Rumah kaca pada 2005, Cholil dkk memakai nama Hush dan Superego. Saat ini ERK sudah memiliki dua album.
YAZIR FAROUK
Berita Terkait
EDISI KHUSUS: Sewindu Munir
Wawancara Suciwati Mengenang Munir
Munir "Nembak" Suciwati Saat Naik Sepeda Motor
Bola Kasus Munir Ada di SBY dan Jaksa Agung
Mengapa Munir Telat Mengenal Wanita
Alasan Munir Disukai Banyak Wanita
Berita terkait
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya
39 hari lalu
Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.
Baca SelengkapnyaDidesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan
40 hari lalu
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat
Baca SelengkapnyaSuciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan
47 hari lalu
Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.
Baca SelengkapnyaSuciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar
47 hari lalu
Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.
Baca SelengkapnyaKasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia
47 hari lalu
Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap
47 hari lalu
Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaIstri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini
51 hari lalu
Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung
Baca SelengkapnyaProfil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI
56 hari lalu
Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir
19 Januari 2024
Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.
Baca SelengkapnyaMengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun
18 Januari 2024
Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.
Baca Selengkapnya