Nazriel Ilham alias Ariel saat tiba untuk menghibur para narapidana pada acara penutupan Pekan Olah Raga, Seni dan MTQ Antar Narapidana (Porsenap) se-Jabar tahun 2012 di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Kamis (26/4). Ariel menyatakan tak akan melakukan 'konser' lagi di dalam lapas. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Setelah dinyatakan berstatus bebas bersyarat dari penjara Kebonwaru, Bandung, Jawa Barat, dan mengurus administrasi Senin siang, 23 Juli 2012, Ariel "Peterpan" sempat menghilang tak jelas rimbanya.
Apa yang dilakukan Ariel pada detik-detik pertama kebebasannya itu?
Ternyata ia ngacir ke luar Kota Bandung untuk menghindari kepenatan dan orang-orang yang memburunya.
Saat membuka temu wartawan, terpidana kasus video porno ini sempat mengaku prihatin melihat antusiasme massa yang menyambut kebebasannya di gerbang penjara Kebonwaru, Kantor Kejaksaan Negeri Bandung, dan Balai Pemasyarakatan Bandung.
"Makanya setelah dari Balai Pemasyarakatan saya mengamankan diri sedikit ke luar Kota Bandung, lalu balik lagi," kata Ariel saat jumpa pers ihwal pembebasan bersyaratnya di Hotel Grand Serela, Kota Bandung, Senin petang, 23 Juli 2012.
Eks vokalis band Peterpan ini membantah jika kepergiannya ke luar kota Bandung untuk membuang sial dengan cara membuang sesuatu. "Sebenarnya cuma kabur sebentar nggak ada ritual buang sial," ujarnya.
Dia berharap kepergiannya tadi tidak ditafsirkan terlalu jauh. "Saya hanya berlari dari keramaian," tuturnya sambil menolak menyebut lokasi luar Kota Bandung yang dimaksud.
Seperti diketahui, Ariel resmi dilepas dari penjara tempat dia menjalani hukuman selama sekitar 1,5 tahun, pagi tadi sekitar pukul 09.15 WIB. Setelah menerima surat pembebasan dirinya di Kebonwaru, Ariel langsung bertolak menuju Kantor Kejaksaan Negeri dan Balai Pemasyarakatan Bandung untuk melapor dan mengurus pengawasan masa bebas bersyaratnya.
Baik sekeluar dari penjara Kebonwaru maupun saat melapor ke dua tempat beriktnya, Ariel selalu disambut euforia simpatisannya yang turut bersuka cita. Di Kantor Kejaksaan Negeri Bandung, misalnya, seorang perempuan muda berkerudung yang histeris nyaris menghentikan laju mobil tumpangan Ariel yang hendak menuju Balai Pemasyarakatan.
