Film Indonesia Bertarung di Festival Locarno  

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 13:19 WIB

Jannuzzismith.com

TEMPO.CO, Jakarta - Film panjang Indonesia karya Yosep Anggi Noen, Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (Peculiar Vacation and Other Illnesses), akan bertarung melawan sejumlah film lain dalam Filmmakers of the Present (Concorso Cineasti del Persente), yaitu ajang kompetisi di Festival Film International Locarno ke-65 di Swiss. Daftar peserta kompetisi ini diumumkan pada Rabu, 11 Juli 2012 lalu.

Program Filmmakers of The Present adalah kompetisi internasional bergengsi yang didedikasikan untuk sutradara baru dari berbagai negara untuk karya film panjang pertama atau kedua mereka. Ajang ini adalah satu dari dua kompetisi utama di Locarno, selain program kompetisi internasional yang akan memperebutkan hadiah utama Golden Leopard.

Film Yosep akan berlaga dengan 14 film panjang lainnya, seperti Ape karya Joel Potrykus dari Amerika Serikat, Good Luck, Sweetheart karya Daniel Aragao dari Brazil, dan Inori karya Pedro Gonzalez-Rubio dari Jepang. Mereka akan memperebutkan penghargaan Pardo D'Oro Cineasti Del Presente sebagai film terbaik. Selain itu, film yang terpilih nanti juga akan mendapatkan CineCinema Special Jury Prize yang akan memastikan film tersebut diputar di CineCinema, kanal televisi khusus film di Prancis.

Yosep Anggi Noen tercatat sebagai sutradara Indonesia pertama dan film Indonesia pertama yang masuk kompetisi Filmmakers of the Present. Yosep adalah sutradara muda yang memulai kariernya dengan membuat sejumlah film pendek. Film pendeknya yang ketiga, Hujan Tak Jadi Datang, terpilih untuk masuk program Spectrum Short di Festival Film International Rotterdam. Vakansi adalah film panjang pertama Yosep yang digarapnya bersama Christy Mahanani, Joned Suryatmoko, dan Muhammad Abe Baasyin. Film ini diproduksi bersama oleh Limaenam Films dan Tembi Rumah Budaya.

Di Festival Film Locarno yang akan berlangsung pada 1 hingga 11 Agustus 2012 mendatang, kehadiran film Indonesia termasuk jarang. Film Indonesia pertama yang masuk program kompetisi utama, yang kala itu bernama Programme Principal, adalah Pulang karya Basuki Effendy pada 1955. Hampir setengah abad kemudian, tepatnya pada 2000, baru Indonesia datang lagi lewat Puisi Tak Terkuburkan karya Garin Nugroho yang meraih penghargaan khusus Video Silver Leopard, juara kedua film panjang dari Sony, yang kala itu menjadi sponsor festival.

Di tahun 2006, Festival Film Locarno pernah membuka pintu bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam program Open Doors yang bertujuan untuk membantu para sutradara dan produser independen dari wilayah yang terpilih untuk menyelesaikan proyek film mereka. Sutradara yang kala itu berpartisipasi adalah Riri Riza (untuk film Eliana, Eliana), Garin Nugroho (Surat untuk Bidadari), Ravi Bharwani (The Rainmaker), dan Nan T. Achnas (Pasir Berbisik).

ASMAYANI KUSRINI (BELGIA)

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya