TEMPO.CO, Jakarta -Pesona Spanyol tak hanya keluar dari kemenangan di Piala Eropa. Pesona negeri Matador ini merasuk ke Indonesia dengan derap Flamenco. Menyebarkan energi dan semangat dari Spanyol.
Kelompok tari Flamenco Daminaro dari Spanyol datang ke Indonesia mementaskan tari yang energik ini Gedung Kesenian Jakarta, 3-4 Juli 2012. Kelompok yang telah terbentuk sejak 2004 ini mempertontonkan gerak tari yang anggun dan bersemangat.
Flamenco mempunyai unsur elemen yang sangat khas, yakni cante (nyanyian), toque (gitar), baile (tarian), jaleo (suara riuh rendah), palmas (tepuk tangan), dan teriakan. Flamenco yang anggun dengan dominasi gerakan pergelangan tangan dan lengan serta hentakan sepatu yang menciptakan suara khas.
Dengan iringan petikan gitar Victor Marquez yang khas, Pedro Obregon dan Loreto De Diago menyanyikan lagu. Mereka menyanyikan lagu bergantian, salah satu dari mereka kadang-kadang berteriak kecil, ”aleee...", atau "oleee”, atau bertepuk tangan. Dua malam itu mereka menampilkan tarian rakyat Spanyol itu dalam sebuah epik Cao La Noche (Ketika Malam Datang).
Setelah Pedro dan Loreto menyanyi, muncul 4 penari dengan kostum gaun biru terusan yang pas di badan dan bertumpuk di bagian lutut ke bawah. Rambut penari perempuan tersanggul rapi. Sementara penari laki-laki memakai stelan jas yang tak dikancingkan. Mereka juga berganti kostum dengan baju putih dan gaun polkadot.
Mereka membawakan beberapa tarian yang didominasi gerak lengan di depan, samping, dan atas kepala, juga gerakan lentur pergelangan tangan. Gerakan yang tegas, tapi anggun. Selain menggunakan tangan, mereka juga menari dengan gaun mereka. Anggun dan seksi. Menari seirama dengan ketukan sepatu di panggung yang dilapisi papan. Suara ketukan yang keras memberikan sensasi dari tarian itu.
Natalia Martinez, salah seorang penari, menyampaikan untuk bisa menari seperti itu dibutuhkan latihan yang intens. Terutama latihan untuk lutut. “Karena kekuatan untuk hentakan kaki butuh lutut yang kuat,” ujarnya usai pentas, Rabu, 4 Juli 2012.
Mereka biasanya berlatih 2-6 jam tergantung pada jenis tarian. Tapi, di luar latihan resmi, kata Natalia, mereka juga biasanya menari dalam acara jam session yang disebut Tablaus.
Gerakan yang ditarikan mereka ini merupakan gerakan tari tradisional yang sudah ada pakemnya. Untuk musiknya mereka juga menggabungkan musik yang selama ini sudah ada dan musik yang dikomposisi sendiri.
Penonton memenuhi gedung dan antusias menyambut tari-tarian yang disajikan. Tepukan tangan menyambut mereka usai mereka menari.
DIAN YULIASTUTI
Berita terkait
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam
29 April 2018
Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.
Baca SelengkapnyaTari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador
28 Oktober 2017
Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.
Baca SelengkapnyaTari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini
7 September 2017
Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.
Baca SelengkapnyaNanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2
30 Agustus 2017
Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong
25 Agustus 2017
Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.
Baca SelengkapnyaGala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel
11 Juli 2017
Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.
Baca SelengkapnyaPenari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako
16 Mei 2017
Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.
Baca SelengkapnyaHari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman
25 April 2017
Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.
Baca SelengkapnyaPentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara
9 Maret 2017
Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti
pementasan tari yang lalu
Indonesia Pentaskan Tari
12 Januari 2017
EKI akan mementaskan dua karya tari di India.
Baca Selengkapnya