TEMPO Interaktif, Denpasar - Asosiasi Seniman Singapadu, Gianyar, Bali, bakal menyelenggarakan pameran retrospektif topeng bertajuk “Topeng: Taksu Singapadu”. Pameran ini menampilkan karya-karya klasik hingga kontemporer yang berkembang di wilayah itu. Pameran akan dibuka secara resmi oleh Bupati Gianyar Dr Ir Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M Si pada Jumat, 4 November 2011, berlangsung hingga 13 November 2011.
“Selama pameran berlangsung setiap harinya, akan diadakan workshop atau demonstrasi pembuatan topeng oleh para seniman,” ujar I Made Supena, seniman yang juga konseptor pameran bersama Prof Dr I Wayan Dibia.
Saat pembukaan pameran juga akan dimaknai dengan sebuah pementasan yang berangkat dari seni topeng. Tarian tersebut dibawakan oleh Prof Dr I Wayan Dibia dipadu dengan kreativitas gong dari Sekaa Gong Lango Murti Singapadu.
Sebagai sebuah desa budaya, Singapadu memang dikenal mewarisi seni-seni tradisi Bali mumpuni seperti seni topeng yang unik dan mempesona ini. Budaya topeng di Desa Singapadu, yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar, telah tumbuh dan berkembang sejak berabad lalu, diduga sekitar awal abad 18, dirintis melalui tapel Barong, satu topeng berwujud makhluk mitologis yang diyakini berkekuatan magis.
Seiring perubahan, topeng-topeng itu mengalami transformasi bentuk dan hadir topeng berwujud manusia, yang ditampilkan lewat drama tari topeng. Dalam proses sejarah yang panjang itu, topeng bukan sekadar kebanggaan masyarakat Singapadu, melainkan dipandang sebagai jiwa dan taksu desa mereka. Segala upaya dilakukan agar budaya topeng ini tumbuh dan berkembang selaras zaman.
Karya seniman sepuh yang sebagian telah mangkat dipadukan dengan karya seniman muda. Antara lain karya Cokorda Oka Tublen (alm), I Wayan Tedun (alm), I Wayan Tangguh, I Gusti Putu Brata, I Ketut Sarwa, Cokorda Raka Tisnu, I Nyoman Renung (alm), I Nyoman Repot (alm), I Made Hartawan, I Wayan Tebe Gunastra, I Wayan Pugeg, I Ketut Muja, I Wayan Puja, I Wayan Sukarya, I Nyoman Bandung, I Ketut Kodi, Mangku Korma, I Wayan Salin, I Nyoman Bawa, I Kadek Aryawan, I Wayan Carman, Wayan Wardana, I Wayan Narka, I Ketut Berati, I Nyoman Mega, I Wayan Mesium, I Nengah Soma, I Made Sutiarka, Cokorda Alit Sedana, I Gusti Kembar Miasa, Jro Mangku Adi Kesuma, Ngurah Mirjana, Cokorda Alit Artawan, I Made Sugiantara, I Made Supena, I Nyoman Sani, I Kadek Puriartha, I Ketut Dirga, Wayam Martin, Wayan Witarja, Cokorda Agung Sutrisna Putra, I Wayan Wardika, dan Cokorda Putra Wiyuda.
Untuk mengulas perjalanan sejarah itu, panitia juga menghadirkan diskusi seni rupa bertajuk “Barong dan Topeng Jiwa Taksu Singapadu” yang akan digelar pada Minggu, 13 November 2011 di Bentara Budaya Bali. Sebagai pembicara ialah Prof Dr I Wayan Dibia dan Ketut Kodi.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa
40 hari lalu
Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGrey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman
47 hari lalu
Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBelasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal
16 Oktober 2023
Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance
Baca SelengkapnyaSelasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel
23 September 2023
Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.
Baca SelengkapnyaPameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar
19 September 2023
Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung
4 September 2023
Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika
20 Agustus 2023
Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.
Baca SelengkapnyaLato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung
19 Juni 2023
Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.
Baca SelengkapnyaGaleri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia
21 Mei 2023
Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.
Baca SelengkapnyaPameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri
7 April 2023
Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.
Baca Selengkapnya