TEMPO Interaktif, Jakarta -- Ketua Himpunan Seni Budaya Indonesia Erman Suparno mengusulkan agar musik keroncong sebagai warisan asli budaya Indonesia untuk dunia. Ia akan segera menyurati Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Jero Wacik untuk membicarakan usul ini.
“Dalam pembicaraan informal beliau sangat mendukung, tinggal kami layangkan surat permohonan resmi,” kata saat melantik Pengurus Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (Hamkri) yang diketuai Sundari Untinasih Soekoco di Omah Betari Sri di kawasan Cilandak, Selasa (26/7) siang.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu mengaku musik keroncong turut berperan dalam perjalanan karirnya. Sejak sekolah menengah, sambil membaca-baca buku pelajaran ia terbiasa memutar musik keroncong yang disiarkan RRI. Ia menyebut Waldjinah dan Eni Kusrini sebagai penyanyi keroncong favoritnya saat menimba ilmu di Jogjakarta pada awal 1960-an. “Kalau mau ujian, biar perut keroncongan kalau sudah mendengarkan lagu keroncong ibu Waldjinah dan Eni Kusrini tetap bisa konsentrasi. Alhamdulillah, hasilnya saya selalu juara I,” kata Erman disambut tawa hadirin.
Sebagai pembina Hamkri, dia berjanji akan berupaya menghidupkan musik keroncong di kalangan generasi muda. Selain melalui festival seperti ajang pencarian bakat atau idola, ia juga tengah merancang format acara Keroncong Humor yang akan ditayangkan sebuah stasiun televisi. Rencananya, Sundari Sukoco akan menjadi pemandu acara. “Sesekali dia akan menyanyi dan menjelaskan makna atau sejarah lagu yang dinyanyikan,” kata Erman yang kini menjadi Presiden Direktur PT Truba Jaya Engineering.
KRT. Gaura Mancacaritadipura yang sangat berperan dalam menominasikan dan memperjuangkan batik dan keris kepada UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia menyatakan siap membantu mewujudkan harapan Erman dan para seniman musik keroncong. Lelaki asal Australia yang sudah menjadi warga negara Indonesia sejak 2004 itu memastikan musik keroncong memang asli kreasi masyarakat Indonesia.
“Alat musik ukulele memang semula dibawa oleh tentara Portugis ke sini, tapi yang mengembangkan musik keroncong ya orang Indonesia sendiri,” ujar Gaura kepada Tempo.
Ia menyarankan, agar usulan tentang musik keroncong diterima Unesco, musik ini benar-benar harus terus dihidupkan ke berbagai daerah. Juga pelakunya harus diperluas ke kalangan generasi muda. Caranya, selain melalui jalur formal ke sekolah-sekolah, ya melalui festival.
“Kalau mereka sering mendengar, pasti lambat laun akan ikut menikmati dan mencintainya. Berikutnya sangat mungkin dari kalangan anak muda melahirkan pengembangan dan kreasi baru dari musi keroncong,” ujar Gaura yang dikenal mahir mendalang dan memainkan musik karawitan itu.
Penyanyi keroncong sekelas Sundari Soekoco, ia menambahkan, sangat tepat menjadi duta musik yang satu ini. “Bukan karena beliau cantik, tapi suaranya memang kelasnya maha bintang untuk menyanyi keroncong,” ujar Gaura.