Tafsir Puisi Radhar  

Reporter

Editor

Rabu, 13 Juli 2011 16:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta- Lihatlah ketika barisan-barisan sajak tak hanya berhenti sebatas bahasa ucap. Di tangan budayawan Radhar Panca Dahana, puisi-puisi itu tak sekadar dilafalkan. Ia ditafsirkan dalam gerak tubuh dan garapan musik.

Bersama Teater Kosong, Radhar mempersembahkan teatrikalisasi puisi bertajuk Lalu Aku di Gedung Kesenian Jakarta pada Senin malam lalu, 11 Juli 2-11. Kumpulan puisi karya Radhar itu diterjemahkan oleh koreografer Jecko Siompo dengan pencipta musik Jalu G. Pratidina dan penata musik Yaser Arafat.

Kali ini Radhar membuat konsep puisi yang dipenuhi kekuatan visual, karakter, serta perpaduan kor dan koreografi yang bertautan satu sama lain. Radhar, sutradara Teater Kosong, menggandeng beberapa pekerja seni untuk membacakan karyanya. Mereka adalah Meritz Hindra, Olivia Zalianty, Yockie Suryoprayogo, juga penyanyi Glenn Fredly dan Nugie.

Radhar membebaskan karyanya ditafsirkan dalam wujud apa pun. "Saya membebaskan mereka mengekspresikan potensi dalam karya ini," ujarnya. Glenn, misalnya. Kecakapan olah suara Glenn digunakannya untuk melafal tiap kata terakhir yang diucapkan Radhar dalam karya Batu dan Seekor Ikan dengan nada yang ia improvisasi sendiri. Atau Nugie, yang membaca karya dengan ritme laiknya rapper.

Koreografi Jecko Siompo tak kalah menarik. Ia menerjemahkan beberapa puisi dalam gerak tubuh dengan begitu gamblang. Lihatlah ketika Olivia Zalianty membacakan karya berjudul Sisa Sore di Daster Misna. Jecko menerjemahkan perempuan 36 tahun yang terkungkung sepi yang dibuatnya sendiri. Hingga visualisasi keadaan di sekeliling perempuan bernama Misna itu, termasuk kampungnya, yang habis terbakar api. Pemain Teater Kosong membuat barisan rapat dengan kain merah yang dilambai-lambaikan hingga menyerupai lidah api.

Penampilan Meritz Hindra, aktor gaek yang pernah mendirikan Teater Alam di Yogyakarta, dalam pertunjukan ini sangat mengesankan. Ia terlihat sangat mengimbangi peran Radhar, yang beberapa kali berduet dengannya.

Boleh dibilang Radhar berhasil menyutradarai konsep pemanggungan semacam ini. Koreografi, tata musik, serta peran keaktoran saat melafal puisi tak menimbulkan friksi satu sama lain, meski beberapa saat suara mikrofon hilang dan timbul.

Pertunjukan ini mempersembahkan 18 puisi karya Radhar yang terkumpul dalam buku Lalu Aku. Ia membawa strategi pemanggungan yang berbeda dalam pembacaan karyanya ini. Pembacaan dramatik, begitulah Radhar menyebut. Sebuah model pembacaan yang memanfaatkan kekuatan artistik seni teater.

Menurut Radhar, dengan bentuk pemanggungan seperti ini puisi bisa tampil dengan simbolisasi yang lebih kaya, indah, serta menghibur. "Siapa yang masih mau mendengar puisi kata per kata? Maka saya sajikan dengan konsep yang begini (teatrikal puisi)," katanya. “Pemahaman pada kata-kata akan menjadi lebih kuat, sehingga makna yang didapatkan bisa lebih dalam.”

ISMI WAHID

Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya