Slamet Gundono Mainkan Wayang Banyu  

Reporter

Editor

Senin, 30 Mei 2011 14:53 WIB

Slamet Gundono dalam sebuah pementasan.(TEMPO/Novikartika)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penampilan Slamet Gundono dalam pementasan bertema “Penyelamatan Lingkungan Air” di Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad malam kemarin terasa ganjil. Menggotong sebuah kendi berisi air yang diletakkan di dalam ember, Slamet menempatkan wayang-wayangnya di dalam kendi. Agar tak rusak ketika tercelup air, bentuk wayang kali ini terbuat dari plastik bekas air mineral. “Selain tahan air, wayangnya juga bisa mengapung,” kata Slamet menjelaskan bentuk wayangnya yang baru.


Memainkan dua tokoh wayang banyu (air), Slamet mengusung cerita Pitakonku Marang Banyu (pertanyaanku pada air) di depan seniman dan masyarakat Kediri. Cerita tersebut banyak mengkritik perilaku manusia yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan hidup, khususnya air.


Di mata Slamet, air merupakan media sirkulasi yang besar, tempat di mana makhluk hidup memenuhi kebutuhan tubuh sekaligus membuang kotoran. Aliran air yang tenang juga menunjukkan ketulusan dalam melakoni perannya bagi makhluk hidup.


Perilaku manusia yang saling berebut sumber air, baik individu maupun industrialisasi, dikhawatirkan mengancam kelangsungan air. Bahkan tak menutup kemungkinan 100 tahun mendatang manusia akan berperang untuk memperebutkan air. “Jadi, tolong sisakan air untuk manusia yang akan hidup kelak,” kata Slamet.


Pergelaran kesenian yang digelar oleh komunitas GusDurian Kediri ini juga menampilkan kelompok seni Jalani Jalan Art Performances dari Kediri. Mengusung tema “Kembang Plastik Kali Kota”, mereka menyajikan tari kontemporer dengan media siluet. Celeng, binatang perusak tanaman yang rakus dan tamak diambil sebagai tokoh utama untuk menggambarkan perilaku pejabat pemerintah yang tak memiliki kepedulian lingkungan dan mengejar popularitas semata.


Advertising
Advertising

Ketua panitia pementasan, Toro Suharjo, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan komunitas GusDurian Kediri atas perusakan lingkungan, terutama air sungai. Perilaku ini juga telah merusak 50 persen sumber mata air di wilayah Kabupaten Kediri dan mengancam kehidupan manusia. “Kami tak ingin anak cucu kita kelak kehabisan air,” katanya.


Sungai Brantas yang menjadi sumber kehidupan masyarakat telah rusak oleh penambangan pasir liar dan limbah. Padahal, 60 persen warga di Jawa Timur bermukim di daerah aliran Sungai Brantas. Ironisnya, pemerintah yang memiliki kewenangan menyelamatkan sungai sibuk dengan persoalan politik.



HARI TRI WASONO

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.

Baca Selengkapnya

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.

Baca Selengkapnya

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.

Baca Selengkapnya

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.



Baca Selengkapnya