Ahmad Tohari: Srintil-Srintil Masih Dialami Perempuan

Reporter

Editor

Rabu, 25 Mei 2011 16:08 WIB

Ahmad Tohari,1986.(TEMPO/Anizar M. Jasmine)
TEMPO Interaktif, Boja - Keberadaan ronggeng di Dukuh Paruk pada masa 1960-an menjadi fenomena sosial. Ronggeng dipuja-puja dan diinginkan, namun di satu sisi harus mengalami malam buka kelambu saat calon ronggeng mempertaruhkan keperawanannya.

Demikian disampaikan sastrawan Ahmad Tohari, penulis trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk, dalam diskusi "Di Balik Ronggeng Dukuh Paruk" di Pondok Maos Guyub Bebengan, Boja, Kendal, Jawa Tengah, Minggu, 22 Mei 2011. Tohari, yang malam itu mengenakan baju batik bermotif cokelat, menegaskan, "Dengan menulis ronggeng, saya ingin membela perempuan. Perempuan masih tertindas dari dulu hingga sekarang," ujar lelaki yang akrab dipanggil Kang Tohari ini.

Dalam acara "Parade Obrolan Sastra IV" oleh Komunitas Lerengmedini dan milis Apresiasi Sastra ini, suami dari Hj. Syamsiyah ini bercerita seputar proses kreatif di balik novelnya. Tokoh ronggeng dipilih, menurutnya, karena kondisi negara saat itu masih belum berpihak pada sosok perempuan. Model tokohnya, Srintil, bersumber dari kehidupan ronggeng di daerah Ciparuk, Banyumas.

Tohari, yang saat itu masih remaja, mengaku tak bisa membayangkan bagaimana keperawanan seorang perempuan harus dipertaruhkan demi menjadi seorang ronggeng, yang katanya direstui oleh arwah Ki Secamenggala, tokoh yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat. "Ini menusuk rasa kemanusiaan terutama pada sosok perempuan," katanya.

Menurut Tohari, kondisi semacam Srintil sampai saat ini masih dialami oleh sebagian perempuan di Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa di kebudayaan kita ada masalah seperti ini. Masih ada srintil-srintil lagi," ujar pengarang yang mengaku menulis novel ini karena terinspirasi dari Fortilla Flatt karya John Steinbeck.

Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk terdiri atas Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Terbit kali pertama pada tahun 1980 oleh Penerbit Gramedia Pustaka setelah 15 tahun mengendap di benak Tohari sejak duduk di bangku SMA. Pada saat di bangku SMA itu, ia merasa apa yang dipikirkannya akan bisa ditulis oleh sastrawan yang lebih senior saat itu, seperti Mochtar Lubis, Rosihan Anwar, dan W.S. Rendra. "Tetapi, ternyata tidak. Bahkan, sampai saya menunggu 15 tahun sejak tahun 1965," ujar penulis novel Bekisar Merah itu.

Dalam acara yang dipandu Esther Mahanani, pegiat kelompok baca sastra Lerengmedini, itu Tohari bertutur bahwa saat itu dirinya merasakan kepedihan akan rasa kemanusiaan yang mendalam. Peristiwa setelah upaya pemberontakan Partai Komunis Indonesia tahun 1965 itu benar-benar membuatnya kaget. "Bagaimana tidak, sebagian peristiwa pembantaian manusia terjadi di depan mata saya," ujar pengarang kelahiran Banyumas ini.

Hal itu membuatnya gelisah dan bertekad untuk merekam dan mencatatnya. "Celakanya, tak ada wartawan pada waktu itu yang berani menulis soal eksekusi orang-orang itu. Sebab, jika berani akan beradapan dengan militer," tuturnya.

Ronggeng Dukuh Paruk saat ini sudah terbit dalam lima bahasa, yaitu bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Cina, dan sedang dalam proses penerjemahan ke bahasa Prancis.

Dalam acara itu juga disuguhkan demonstrasi kelompok baca Ronggeng Dukuh Paruk dengan pemandu demonstrasi, Nurdin, Kepala Sekolah SMK PGRI 03 Boja. Tujuh peserta kelompok itu membaca novel tersebut secara bergiliran.

Koordinator Komunitas Lerengmedini, Heri CS, menyatakan Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu sastra klasik yang dimiliki oleh kesusastraan Indonesia. Dengan mengundang penulisnya langsung, masyarakat akan lebih tahu secara mendalam bagaimana sebuah karya klasik dihasilkan. "Semoga pengalaman penulis mampu menginspirasi," katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis

Baca Selengkapnya

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX

Baca Selengkapnya

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.

Baca Selengkapnya