Naluri Perempuan Nyoman Sani

Reporter

Editor

Kamis, 5 Mei 2011 14:51 WIB

Lukisan karya Nyoman Sani "FLOW"


TEMPO Interaktif, Denpasar - Perempuan-perempuan model itu berwajah cantik dan tinggi semampai. Gaun-gaun yang mereka kenakan melambai aneka warna, mengungkapkan keceriaan dan gaya hidup merdeka. Dari penampilannya terlihat jelas mereka hidup dalam pergaulan dunia modern, ketika kesetaraan antara pria dan wanita bukan lagi sesuatu yang layak dipersoalkan.

Begitulah gambaran puluhan karya Nyoman Sani yang kini dipamerkan di Bentara Budaya Bali hingga 9 Mei nanti. Pelukis kelahiran Sanur, 10 Agustus 1975, itu berasyik-masyuk mengeksplorasi kemungkinan bahasa rupa dalam fashion. “Kemungkinannya masih tetap terbuka meski sudah 17 tahun aku menjelajahinya,” ujar ibu dua anak ini.
Sani mengaku tertarik pada fashion karena inilah cara seorang perempuan mengungkapkan jati dirinya kepada orang lain, baik di sekitarnya maupun di komunitasnya. Dunia batin perempuan terhubung dengan dunia luar melalui cara itu. Gaya dan warna adalah medium ekspresi seraya menyediakan teka-teki bagi kaum laki-laki.

Meski pamerannya berdekatan dengan hari Kartini, Sani mengaku tidak mau mengaitkan karyanya dengan isu emansipasi. Bagi dia, wanita memiliki naluri yang berbeda dengan kaum pria, seperti keinginan disanjung dan dipuja penampilannya. Hubungan di antara keduanya seharusnya berupa harmonisasi karakter-karakter yang berbeda.

Memang tema lukisan yang ia usung itu sering mendapat kritik karena dianggap hanya mewakili kehidupan kaum perempuan mapan. Tapi, sebagai perupa, Sani memiliki pilihan pribadi untuk menentukan obyek dan visi lukisannya. Menangkap realitas mengenai perempuan yang berada dalam penderitaan, menurut Sani, bukan perkara mudah. Ia merasa sangat kesulitan menuangkannya dalam lukisan karena empati yang terlalu dalam kepada mereka yang kemudian “menyiksa” dunia batinnya.

Sani pernah berusaha melukiskan kehidupan wanita pekerja seks yang gampang ditemui di salah satu kawasan Sanur. Namun, setelah melihat langsung dan mengikuti kehidupan mereka, dia merasa tercekam oleh perasaan kurang menyenangkan karena merasa sangat berduka atas kenyataan yang dihadapinya.

Advertising
Advertising

Simpatinya kepada kaum perempuan kemudian ditunjukkan lewat cara yang lain. Dalam pameran ini, misalnya, dia juga memajang sejumlah foto karyanya dengan tema “Woman: Before and After”. Foto-foto itu menunjukkan wajah perempuan sebelum dan sesudah dirias. Kelihatan sekali betapa make up mampu mengubah mereka menjadi lebih cantik dan berbeda dengan sebelumnya. Sani ingin menunjukkan simpatinya kepada wanita yang merasa rendah diri karena merasa buruk rupa. Padahal, dengan sedikit polesan, mereka bisa tampil beda.

Bagi perupa senior perempuan Mary Northmore, Sani adalah satu dari sedikit perempuan Bali yang masih mampu bertahan dalam beratnya beban sebagai seorang ibu di Bali. “Kewajiban adat mereka luar biasa banyaknya,” ujar pemilik Seniwati Gallery, yang khusus mendukung pelukis perempuan Bali itu. Dia makin kagum karena Sani juga menggunakan medium seni yang lain, seperti puisi dan fotografi, untuk mengungkapkan bakatnya.

Mary mengatakan meskipun hanya seputar fashion dan ekspresi perempuan, tema lukisan Sani tetaplah menarik. Sebab, Sani terus mengolah obyek itu dengan mencermati perkembangan dunia fashion saat ini dan menggabungkannya dengan gesture wanita modern. Dia percaya Sani akan memiliki penggemar tersendiri, khususnya dari kalangan perempuan yang secara naluriah memiliki kedekatan dengan karya-karyanya itu.

Pengamat seni dan multimedia Syamsudin Noer Moenadi, yang memberi pengantar dalam pameran ini, menyatakan karya Sani merupakan sebuah pernyataan kedaulatan dirinya. Kedaulatan di tengah gaya hidup yang nge-pop, urban, dan melepaskan diri dari tradisionalisme. Sani menyoroti perilaku serta gaya hidup masyarakat yang gandrung akan teknologi baru, yakni telepon seluler dan Internet serta pernik-perniknya. Gaya hidup perempuan pun terimbas sepenuhnya oleh tren mode terbaru yang sulit ditolak oleh wanita mana pun.


ROFIQI HASAN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

40 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

46 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya