Kisah Hidup Tergelar Lewat Keramik  

Reporter

Editor

Kamis, 20 Januari 2011 14:37 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Empat pistol sejenis tampak berjejer. Di tiap ujung larasnya tergantung balon hijau muda. Masing-masing balon digambari kantong duit dan tumpukan uang receh, telepon genggam, berlian, dan yang paling ujung berupa tanda tanya. Tanda itu menunjukkan cerita belum berakhir.


Instalasi itu seperti merekam berbagai peristiwa kriminal sejenis tentang kekerasan untuk mendapat harta atau benda berharga. Untungnya, pistol itu tidak akan meletus karena hanya terbuat dari keramik. Karya Luthfi Anwar berjudul Halal itu menjadi salah satu pengisi pameran bersama keramik bertajuk “Cerita Kami Tentang Hidup”.


Selain Luthfi, ada pula Bonggal J. Hutagalung, Danang Wijayakusuma, Ignasius Tommy, Maria Josephina, Rizki Andina, Sekarputri, Yugie Kartaatmaja, dan Zulkarnaen Omar Andries. Pameran yang digelar segelintir seniman keramik muda itu berlangsung 12 hingga 22 Januari di Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Bandung, Jawa Barat.


Advertising
Advertising

Keramik dalam pameran ini ada yang tampil sendiri, seperti empat pasang sepatu kasual dewasa karya Maria Josephina yang berjudul Atributif. Demikian juga Monyet-monyet Pengharap buatan Danang Wijayakusuma berupa 20 ekor monyet kecil sedang duduk berbaris dan menghadap pemimpinnya.


Pada kebanyakan kreasi, keramik hadir berpasangan dengan media lain seperti meja di ruang makan. Suasana rumah itu diusung Sekarputri untuk mengangkat tema kekerasan dalam rumah tangga berjudul Bad Defense.


Sekar memasang permukaan meja bundar bergaris tengah sekitar 1 meter pada dinding. Penempatan itu membuat pengunjung seakan melihat meja itu tepat dari atas. Di atas meja berwarna putih tersebut, sehelai taplak kain brokat hijau menempel berantakan.


Piring-piring dan wadah keramik berbentuk lingkaran serta persegi panjang menindih taplak. Pada bagian dasar enam keramik, tampak wajah lelaki, perempuan, dan seorang anak kecil. Mereka terlihat kecewa, putus asa, sedih.


Hulu atau muara suasana kelam itu diperjelas oleh tangan seorang lelaki dengan mulut menganga tengah menjambak rambut seorang perempuan. Tema itu diringkas oleh sebuah piring keramik coklat dengan bercak putih sehingga dari jauh terlihat seperti retak.


Menurut Sekarputri, pameran ini ingin menampilkan perasaan, masalah, dan pandangan pribadi masing-masing seniman mengenai hidup. "Kami berusaha mengapresiasi kejadian dalam hidup kami melalui media keramik," ujarnya. Keramik sendiri telah menjadi bagian dari hidup mereka.



ANWAR SISWADI

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

42 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya