Sebungkus Pesan Dari Yogyakarta

Reporter

Editor

Jumat, 7 Januari 2011 16:28 WIB


TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Tak hanya murah harganya, di Yogyakarta, nasi bungkus dapat ditemui dimana-mana. Di angkringan, asongan di stasiun dan terminal, pedagang kaki lima atau warung pinggir jalan. Selain itu, nasi bungkus juga praktis dan enak dimakan untuk sarapan, makan siang dan malam.

Filosofi nasi bungkus itu lantas menginspirasi seniman Yogyakarta Budi Ubrux berkarya. Bermodal plat seng dan cat akrilik, dia membuat replika nasi bungkus berukuran raksasa. Panjang dan tingginya tiga meter dengan lebar dua meter. “Beratnya bisa 50 kilogram lebih,” kata dia ditemui di halaman gedung Taman Budaya Yogyakarta, Jumat (7/1) sore. Di lobi gedung itu pula, karyanya dipajang berhari-hari sejak Desember lalu.

Dua puluh hari lamanya, Budi “membungkus”. Dia tak sendiri. Sejumlah seniman lain turut membantu pengerjannya. Lembaran seng pun berubah menyerupai bungkusan nasi. Laiknya bungkusan nasi yang terbuat dari koran, Budi menghias plat seng dengan berbagai tulisan koran. Berita per berita, dia tuliskan lagi di atas seng. Hasilnya, benar-benar mirip lembaran koran, lengkap dengan foto. Gambarnya Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto.

Menurut Budi, koran sebagai contoh tulisan pada karyanya itu benar adanya. Tema berita yang diambil adalah tentang keistimewaan Yogyakarta dan bencana Merapi. “Ada artikel korannya,” dia bercerita.

Sore itu, bersama sepasukan orang berpakaian prajurit kraton Ngayogyakarta Hadiningrat lengkap dengan senjata, juga puluhan seniman, karya seni berjudul “Nasi Bungkus untuk Jogja” itu diarak ke titik Nol kota Yogyakarta. Letaknya di ujung jalan Malioboro. “Untuk warga Jogja,” kata Ong Harry Wahyu, seorang seniman yang ikut mengarak karya Budi.

Menurut dia, nasi bungkus adalah pilihan tepat untuk menggambarkan Yogyakarta. Seakrab nasi bungkus, masyarakatnya multikulur dan hidup dengan menghargai pluralisme. Bahkan, saking populernya nasi bungkus di Yogyakarta, pada bencana Merapi lalu, antusiasme masyarakat menyumbang nasi bungkus cukup besar pada para korban di pengungsian. “Itu simbol gotong royong,” kata dia.

Secara simbolis, karya itu diterima Walikota Yogyakarta Herry Zudianto. Rencananya, replika nasi bungkus itu akan dipajang disana, mengisi ruang publik di Yogyakarta. Cara itu, lanjut Ong, sekaligus untuk mendekatkan seni pada publik. “Seni bukan milik seniman saja, tapi semua orang,” kata dia.

Jadi, jika anda berkunjung ke Yogyakarta dan mendadak melihat “sebungkus nasi raksasa” di tengah kota, itu adalah pesan. Maka, jangan harap ada nasi di dalamnya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

35 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

42 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya