Kisah Sebuah Taman di Bulan Desember

Reporter

Editor

Senin, 13 Desember 2010 10:59 WIB

Sendiko Dawuh Karya Peter Gentur. (TEMPO/Anang Zakaria)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Apa jadinya jika bemacam-macam karya lukis ditampilkan dalam satu masa yang sama. Tentu saja akan hadir aneka warna cerita. Dan, yang terpenting, semua itu akan membentuk satu kisah yang utuh.

December Park, adalah sebuah taman. Laiknya taman dengan banyak bunga, maka tema pameran itu adalah sebuah kolaborasi tiga perupa, yakni Allatief, Peter Gentur dan Kuat. Bersama-sama, mereka pamerkan lukisan di Galeri Biasa Yogyakarta, sepanjang 4-14 Desember ini.

“Mereka mencoba menyuguhkan taman seni dengan drawing, lukisan dan instalasi,” kata Yaksa Agus, seorang seniman, menyambut pameran itu.

Advertising
Advertising

Lukisan karya Allatif hampir tanpa obyek manusia di dalamnya. Kidung Rindu Sang Altar, misalnya, dibuat di atas kanvas berukuran 140 X 120 sentimeter, lukisan itu menggambarkan sebongkah batu menhir dengan ranting kayu di sekitarnya. Ya, sebuah pemandangan yang sunyi. Apalagi warna yang ditampilkan dalam lukisan itu didominasi monokrom kecoklatan. Itu kian memperkuat bayangan tak ada kehidupan di sana.

Cerita yang sama juga ditemui di karyanya yang lain, Firdaus Express. Dilukis di atas kanvas berukuran 140 X 100 sentimeter, hanya ada sebuah obyek dalam lukisan itu, yakni sapuan cat membentuk vertikal yang menyerupai sebatang pohon. Lagi-lagi tak terasa nadi kehidupan di dalamnya.

Seakan melengkapi cerita sunyi dalam lukisan-lukisan karya Allatief, “Kehidupan” justru hadir dalam lukisan karya Peter Gentur. Dalam pameran itu, dia menampilkan lukisan potret diri manusia dalam berbagai ekspresi. Dalam tiap karyanya, Gentur sekaligus cukup kental menyajikan kegelisahan dan harapan yang akrab dijalani manusia.

Sendiko Dawuh, misalnya, bercerita tentang seorang perempuan tua yang duduk bersimpuh –seakan menanti perintah. Lukisan itu berukuran 69 X 93 sentimeter. Berbeda dengan lukisan Allatief yang menggunakan kanvas dan cat, Gentur justru membuat lukisannya dari coretan pena di atas kertas. Dari perbedaan itulah setidaknya dapat dinikmati keragaman seni lukis dalam pameran itu.

Namun, perlu dimaknai bahwa dengan coretan yang terkesan tak beraturan itulah, “kehidupan” dihadirkan. Satu persatu, wajah-wajah manusia terlukis dari karya Gentur. Ada belasan atau puluhan wajah yang dia tampilkan. Dari berbagai ras, usia, hingga jenis kelamin. “Garis-garis ekspresifnya justru menjadi sebuah pembacaan atas setiap orang,” kata Yaksa.

Lalu, apa artinya alam dan manusia tanpa aktifitas kerja. Yaksa mengatakan Kuat hadir dengan membawa gambaran kehidupan di sekitar taman. Pesan itu jelas tergambar dalam lukisan Kuat yang menampilkan potret kehidupan sosial.

Lihatlah karya Kuat yang berjudul Penuh Harap berukuran 148 X 180 sentimeter yang menampilkan sesosok lelaki memanggul karung di pinggiran kota. Atau, lukisan berjudul Oleh-Oleh Dari Kebun Tetangga yang menggambarkan seorang lelaki lain yang sedang membawa setandan pisang dengan sebilah arit terselip di karet celananya.

Lebih dari sekedar menampilkan sebuah aktifitas kehidupan, menurut Yaksa, Kuat ingin menunjukkan keberpihakan dari karyanya. “Taman tak akan hidup tanpa sosok orang-orang kelas bawah,” ujarnya.

Kini, lengkaplah potongan cerita “taman di bulan Desember” itu terjalin. Dipersiapkan sejak April-Mei setengah tahun lalu, semestinya ada lebih banyak perupa yang ikut meramaikan kisah di taman. “Namun hingga akhir Oktober hanya tiga seniman itu menyatakan kesediannya,” kata Oppie, yang turut menyiapkan pameran itu.

Tak apalah. Setidaknya, tiap karya ketiga perupa itu telah mengundang kita untuk berpetualang menyusuri tiap sudut taman. Apakah kesimpulan ceritanya akan berakhir ceria, kelabu atau bahkan menjadi Desember kelabu. Itu terserah anda.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

43 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya