Memperbaiki Hubungan Irak-AS dengan Musik  

Reporter

Editor

Senin, 15 November 2010 15:00 WIB

A Call to Heal
TEMPO Interaktif, Fort Worth, Texas - Irak kembali masuk berita utama karena serangan mengerikan ke sebuah gereja Katolik di Baghdad yang menewaskan 58 orang. Ini adalah satu lagi peristiwa yang semakin merenggangkan hubungan Amerika-Irak, dan yang, menurut saya, mengisyaratkan kembali perlunya lebih banyak kesempatan untuk pertukaran dan interaksi di antara kedua negara.

Pada musim panas 2005, ketika suara-suara peluru meriam dan kaca-kaca pecah membahana di seantero Irak, saya mengambil beberapa gitar dari rumah saya di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat, dan menjualnya, sehingga saya bisa membuat CD tentang penyembuhan. Ketika uang itu habis, saya menggunakan sebagian besar simpanan pensiunan saya dan cek bantuan dari pemerintah George W. Bush untuk menyelesaikan CD itu, yang diluncurkan pada musim gugur 2008.

Saat perang berlarut-larut pada 2005, saya menjadi putus asa tentang tujuan negara kami di Timur Tengah. Itulah saat saya memutuskan untuk membuat sebuah pernyataan, dan saya ingin pernyataan ini sebagai sebuah pesan yang positif.

Pernyataan saya tersebut bertajuk “A Call to Heal”, sebuah CD musik yang saya buat bersama musisi Irak unggulan Grammy, Rahim AlHaj, dan sekumpulan musisi kenamaan dari Charlottesville. Kelompok ini kemudian dikenal sebagai Baghdad Rain Project. Sampai saat ini ratusan keping CD kami telah disumbangkan ke berbagai organisasi nonpemerintah dan organisasi nirlaba yang bekerja di atau dengan Timur Tengah. CD ini adalah cara kami untuk mengucapkan “terima kasih” kepada mereka yang mengupayakan perdamaian di kawasan ini, tapi kami juga ingin memberi mereka contoh nyata tentang seorang Amerika dan seorang Irak yang menjembatani perpecahan budaya dan bekerja bersama secara positif dan konstruktif.

Pada mulanya saya ingin bekerja sama dengan sebanyak mungkin musisi Irak, tapi saya sadar bahwa hanya ada segelintir musisi Irak di Amerika Serikat. Kemudian saya membaca sebuah cerita di surat kabar lokal tentang seorang Irak yang piawai memainkan oud (alat musik mirip gitar), bernama AlHaj. Saya menyuratinya untuk menanyakan kemungkinan bekerja sama. Beberapa minggu kemudian kami bertemu di sebuah studio rekaman kecil dan menjadi teman sejak saat itu.

Seperti halnya banyak orang di pengasingan, AlHaj punya kisah luar biasa: dia orang yang punya bakat seni, yang belajar di Institut Musik di Baghdad di bawah asuhan musisi legendaris Munir Bashir. AlHaj adalah tahanan politik pada masa rezim Saddam Hussein. Ia meninggalkan Irak saat Perang Teluk pertama, tapi para penjaga perbatasan Irak memaksanya meninggalkan oud kesayangannya di perbatasan Yordania.

AlHaj akhirnya mendapat suaka di Amerika Serikat dan tinggal di Albuquerque, New Mexico, karena tempat ini mengingatkannya akan tanah airnya. AlHaj kembali ke Irak pada 2004 untuk menengok keadaan keluarga dan teman-temannya, dan kehilangan semangat begitu menyaksikan meningkatnya kekerasan sektarian dan kerusakan parah infrastruktur negaranya.

Yang paling menjadi perhatian AlHaj adalah anak-anak Irak. Saat ia berkeliling Irak, ia bertanya kepada anak-anak muda yang ia temui tentang impian mereka di masa depan dan berulang kali mendapat jawaban bahwa mereka tidak lagi punya impian. Adanya negara di mana anak-anak tak punya impian membuat saya berpikir lebih dalam tentang dampak psikologis perang, yang mengilhami dua lagu terpenting di CD ini: When I Leave This Place dan The War In My Head.

Orang-orang sipil dan para tentara yang mengalami perang harus hidup dengan bayangan dan emosi tentang perang sepanjang hayat mereka. Mereka tidak pernah bisa benar-benar meninggalkan tempat itu, meski pertempuran sudah usai.

Sejak membuat CD ini, saya mengusung minat saya pada Timur Tengah ke dunia akademis. Saya seorang Penasihat Internasional di Texas Christian University, Fort Worth, Texas dan saya sedang meneliti Sejarah Timur Tengah. Meski masih ada kekerasan di Baghdad, saya berencana melakukan kunjungan pertama saya ke Irak pada musim panas 2011.

Pergi ke Irak akan melengkapi petualangan saya. Saya memulai “perjalanan” ini lima tahun yang lalu dengan harapan bisa membangun jembatan pengertian antara orang Amerika dan Irak. Sekaranglah saatnya bagi saya untuk melintasi jembatan itu.

###

* James English adalah Penasihat Internasional di Texas Christian University, Fort Worth, Texas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.BaghdadRain.com dan www.RahimAlhaj.com. Artikel ini ditulis untuk Kantor Berita Common Ground (CGNews).

Berita terkait

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

1 hari lalu

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

2 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

8 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

10 hari lalu

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

14 hari lalu

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

22 hari lalu

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

27 hari lalu

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik

Baca Selengkapnya

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

45 hari lalu

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

46 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

49 hari lalu

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.

Baca Selengkapnya