Kesepakatan Bunyi Lewat Kolaborasi  

Reporter

Editor

Kamis, 11 November 2010 09:20 WIB

Atraksi capoeira mewarnai penampilan Modjimbe dalam drama musikal yang melibatkan 100 anak-anak pada Bandung World Jazz 2010 di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/11). (TEMPO/Prima Mulia)
TEMPO Interaktif, Bandung - Satu yang menarik dari perhelatan Bandung World Jazz Festival 2010 di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu dan Ahad lalu adalah pertunjukan drama musikal The Trilogy of Modjembe. Lewat tema “Kids & Youth Concert” yang diusungnya, pentas drama musikal di hari kedua festival itu menyedot perhatian para penonton dari kalangan muda dan tua.

Dalam drama musikal itu dikisahkan Planet Erra diserbu benalu. Untuk melindungi planet dan alien sebagai rakyat di sana, Raja Thor turun ke medan perang. Secara jantan, ia menghadapi langsung gerombolan benalu. Namun, apa daya, jumlah musuh tak sebanding dengannya yang seorang diri. Akhirnya sang raja pun tumbang.

Perang antara Raja Thor dan kawanan benalu tak digambarkan dengan baku tembak senjata api atau tombak, melainkan disimbolkan dengan adu ketangkasan bermain djembe – alat musik perkusi dari Afrika. Saat penduduk Planet Erra kian kewalahan oleh serangan benalu, datang balabantuan Kwabena dan teman-temannya dari bumi. Kwabena Cs, yang telah terjangkiti virus lincah dan ceria dari Monster Modjambe, sangat piawai menabuh djembe. Musik ritmik yang mereka mainkan rupanya memberikan daya magis, sehingga Raja Thor yang terkapar kembali siuman.

Advertising
Advertising

Menurut Bintang Manira Manik, penata musik drama tersebut, sebenarnya konsep musik yang dimainkan adalah gaya pola tepuk kendang Sunda diterapkan untuk djambe. Lalu, di salah satu bagian drama musikal itu ada irama Macru yang diadaptasi dari tradisi penyambutan ala Afrika, Macru Yankadi. Ini dipilih untuk menguatkan ide cerita yang menampilkan simbol keberagaman semesta bisa berpadu harmonis,” kata Bintang, yang aktif di pusat kebudayaan untuk anak-anak dan remaja Jendela Ide Sabuga, Bandung, Jawa Barat, itu.

Dan menjelang akhir cerita drama musikal itu, planet digambarkan mulai hancur lantaran peperangan. Saat itulah datang Modjembe membawakan irama ceria sekaligus perdamaian seraya melantunkan syair-syair dalam balutan reggae. Bagian ini diperankan oleh Afro Moses, penyanyi reggae asal Australia.

Begitulah. Drama musikal yang melibatkan sekitar 50 pemain, terdiri dari anak-anak dan remaja, itu mendapat sambutan meriah dari para penonton yang memadati gedung Sabuga pada Ahad lalu. Kekecewaan para penonton, yang telah membeli tiket seharga Rp 50-100 ribu, karena pergelaran hari kedua sempat molor hingga hampir empat jam itu terobati dengan pentas drama musikal tersebut.

Ya, penampilan drama musikal yang menyuguhkan kolaborasi pelbagai instrumen dan komposisi musik dalam sebuah festival jazz memang sangat unik dan menarik. Menurut kurator Bandung World Jazz Festival, Djaelani, konsep yang diterapkan dalam perhelatan musik dengan tema “ Sound Through the Dimension” itu adalah mutual project. Yakni, proyek dibangun dengan asas saling pengertian untuk membuat komposisi musik yang baru. “Jadi antara instrumen tradisional yang digunakan dan harmoni jazz itu sendiri tidak berusaha saling mengalahkan. Tetapi berjalan beriringan dengan kesepakatan,” ujarnya.

Intinya, Djaelani menambahkan, membangun kesepahaman ritme, harmoni, dan lain-lain, akan menjadi sebuah dialog penting guna melahirkan karya musik baru. Dan dari komposisi baru itu diharapkan akan lahir keunikan dari karya tersebut.. “Inilah yang menjadi ciri dari Bandung World Jazz Festival 2010,” katanya.

Makanya, dari sekitar 40 penampilan di festival tersebut hampir semunya menyuguhkan proyek kolaborasi. Di hari pertama, antara lain, tampil Continental Jazz Crossover Project (Indonesia & Australia), De Lagaligo Syndicate (Makassar), dan Karinding Collaboration Project (Bandung). Lalu, di hari kedua, selain drama musikal The Trilogy of Modjembe, sejumlah musisi juga menyajikan perpaduan musik berbeda dalam sebuah proyek kolaborasi. Misalnya, Sujiwo Tejo berkolaborasi dengan Imelda Rosalin. Lalu, Prabumi dari Yogyakarta yang menampilkan perpaduan menarik antara instrumen musik tradisi dan modern.

GILANG MUSTIKA RAMDANI

Berita terkait

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

4 menit lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

7 menit lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Leo / Daniel Menang, Kedudukan Sementara Indonesia vs India 3-1

7 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Leo / Daniel Menang, Kedudukan Sementara Indonesia vs India 3-1

Kemenangan Leo / Daniel memastikan tim bulu tangkis Indonesia maju ke perempat final Piala Thomas 2024 sebagai juara Grup C.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

10 menit lalu

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

Kiper klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC Dallas, Maarten Paes, telah menjadi warga negara Indonesia (WNI)

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

10 menit lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

19 menit lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Fikri / Bagas Rasakan Trauma Poin-poin Kritis Saat Kalahkan Satwiksairaj / Chirag di Piala Thomas 2024

31 menit lalu

Fikri / Bagas Rasakan Trauma Poin-poin Kritis Saat Kalahkan Satwiksairaj / Chirag di Piala Thomas 2024

Fikri / Bagas menyumbang poin pertama saat laga Indonesia vs India pada pertandingan terakhir penyisihan Grup C Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

32 menit lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

32 menit lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

37 menit lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya