TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemain keyboard Kahitna, Yovie Widianto, masih saja terkenang konser David Foster. Padahal, sudah lebih dari sepekan konser itu berlalu. “Konsernya meninggalkan impresi mendalam. Luar biasa,” kata Yovie dalam pesan singkatnya kepada Tempo.
Yovie merasa bersyukur bisa berdekatan langsung dengan Foster. Bagi Yovie, Foster adalah musisi yang pertama kali membuatnya tertarik dengan musik pop.
Ia sempat bertukar cakram padat dengan Foster. Setelah mendengar lagu-lagu buatan Yovie, Foster berujar komposisi yang dimainkannya luar biasa. Terutama, Bukan Untukku yang dipopulerkan Rio Febrian, dan Untukku (Chrisye).
Foster, kata Yovie, juga mengatakan Yovie bisa menjadi pesaingnya jika tinggal di Amerika. “Saya tahu dia bercanda dan memberi semangat supaya saya berkarya sampai level dunia,” katanya.
Yovie menilai Foster sebagai pribadi yang rendah hati. Di balik itu, Foster adalah musisi berkemampuan luar biasa. Ia mampu menghibur, dan mampu mencipta serta mengaransemen lagu dengan luar biasa. “Dia bukan hanya Raja Midas, tapi juga salah satu raja komposer musik pop dunia,” kata Yovie.
PRAMONO
Yovie merasa bersyukur bisa berdekatan langsung dengan Foster. Bagi Yovie, Foster adalah musisi yang pertama kali membuatnya tertarik dengan musik pop.
Ia sempat bertukar cakram padat dengan Foster. Setelah mendengar lagu-lagu buatan Yovie, Foster berujar komposisi yang dimainkannya luar biasa. Terutama, Bukan Untukku yang dipopulerkan Rio Febrian, dan Untukku (Chrisye).
Foster, kata Yovie, juga mengatakan Yovie bisa menjadi pesaingnya jika tinggal di Amerika. “Saya tahu dia bercanda dan memberi semangat supaya saya berkarya sampai level dunia,” katanya.
Yovie menilai Foster sebagai pribadi yang rendah hati. Di balik itu, Foster adalah musisi berkemampuan luar biasa. Ia mampu menghibur, dan mampu mencipta serta mengaransemen lagu dengan luar biasa. “Dia bukan hanya Raja Midas, tapi juga salah satu raja komposer musik pop dunia,” kata Yovie.
PRAMONO
