Keliaran Affandi, Kelembutan Rukmini  

Reporter

Editor

Senin, 6 September 2010 18:04 WIB

"Papi dan Tujuh Matahari" karya Rukmini. Foto:TEMPO/HERU CN
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Bagi maestro seni rupa Affandi, satu matahari tak cukup. Ia pernah melukis tujuh matahari dalam satu kanvas. Ketujuh matahari itu kemudian dicomot Rukmini, dan kemudian dijejerkan di atas kepala Affandi pada lukisan berjudul Papi dan Tujuh Matahari dalam pameran tunggalnya di Galeri II Museum Affandi, Yogyakarta, 1 September hingga 1 November 2010.


Mengusung 27 lukisan bergaya ekspresionisme, Rukmini, 49 tahun, bak sedang menghadirkan kembali ayahnya. Gaya lukisan Rukmini nyaris tak berbeda dengan karya ayahnya. Rukmini juga menggunakan teknik plothotan (menggoreskan langsung cat ke kanvas dari tubenya), meski ia lebih banyak menggunakan cat akrilik, bukan cat minyak seperti ayahnya.


Rukmini sebenarnya tak ingin mengekor ayahnya. Ia mengaku pernah mencoba berbagai gaya melukis, termasuk naturalisme. "Tapi tetap saja tak bisa menampung semua emosi dan ekspresi saya," katanya.

Lukisan Papi dan Tujuh Matahari dibuat Rukmini saat peringatan 100 tahun Affandi pada 2007. Ia menempatkan wajah Affandi di tengah kanvas dengan tujuh matahari di atas kepalanya. Matahari itu digambarkan warna-warni, dari kuning, cokelat, merah, hijau, biru, hingga hitam.

Advertising
Advertising


Rukmini juga melukiskan aktivitas ayahnya semasa hidup, seperti naik becak dan saat melukis. "Keseharian Affandi memang tak lepas dari becak," kata Juki Affandi, adik kandung Rukmini, yang juga kurator pameran ini. Menurut dia, ada perbedaan mendasar di antara keduanya. "Ibarat binatang, Affandi itu jantan dan liar. Sedangkan Rukmini feminin dan lembut. Affandi biasa menggunakan warna tegas, sementara Rukmini memilih warna cerah," katanya.


Rukmini, anak sulung Affandi dan Rubiyem (istri kedua Affandi), sebenarnya ingin melanjutkan pendidikan ke Akademi Seni Rupa Indonesia, tapi Affandi tak setuju. Meski akhirnya kuliah di akademi keuangan, darah seni Rukmini tak terbendung. Ia tekun melukis di bawah bimbingan Affandi, yang sering berkunjung ke Tasikmalaya--tempat Rukmini dan suaminya menetap--(1982-1988). Dia juga sempat dididik oleh pelukis Barli Sasmitawinata (1990-1991) di studio Rangga Gempol, Bandung.


Sebagian besar karya Rukmini ini bertema lanskap di Jawa Barat, Bali, Hong Kong, dan Mekah. Hanya beberapa lukisan yang mengangkat fenomena sosial, seperti Nanggap Wayang, Keluarga Nelayan Cari Kutu, dan Nanggap Pengamen Boneka. Pameran ini merupakan rangkaian program tahun Kunjungan Museum 2010.



HERU CN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

42 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya