TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Bunyi berdenging seperti musik tekno meneror indera pendengaran ketika penonton masuk ke ruang depan Rumah Seni Cemeti Yogyakarta menuju gerai kain hitam yang membentuk ruang empat persegi. Di dalam ruang hitam pekat itu orang seperti terperangkap bersama empat obyek yang mengesankan suasana dalam film fiksi ilmiah.
Ruangan itu hanya diterangi semburan cahaya dari proyektor video dari satu sudut dengan menampilkan citraan bergerak yang tak jelas—hitam-putih—menembus bentuk Hypercube berupa kubus transparan yang diberi tanda nomor 2. Dua bentuk bulatan di dalamnya berfungsi sebagai layar proyeksi, tapi cahaya juga menembus layar itu melintas ruangan menerpa bentuk kubus bernomor 3 di satu sudut di depannya. Citraan itu lenyap, yang tersisa hanya cahaya bergerak di badan struktur piramida dalam kubus itu, dan bentuk stalaktit seperti pada goa kapur di dalam kubus nomor 1.
Obyek berbeda muncul di sudut lain berupa bentuk transparan mirip katak dengan dua kaki berselaput dan satu mata nyalang di bagian atas. Tubuh berbentuk elips berongga itu berhiaskan dua tangan manusia. Allison Leigh Holt, 28 tahun, pembuat karya ini, mencantumkan tanda nomor 4 pada karya itu.
Karya video instalasi yang dipamerkan di Rumah Seni Cemeti 11-25 Agustus bak sesuatu yang kenyal yang bisa mulur-mungkret tapi berada dalam bingkai struktur yang kaku, transparan tapi menyembunyikan misteri di dalamnya. Karya berjudul The Beginning Was The End yang merupakan hasil proyek residensi ini menggambarkan persilangan antara konsep Jawa dan konsep ciptaannya, dan juga batasan samar antara teori ilmiah dan fiksi ilmiah.
Di luar “dunia gelap” itu, peneliti asal Amerika Serikat ini mencoba menjelaskan simbol visual pada karya instalasi videonya lewat sejumlah diagram. Mahluk Nomor 4 tadi dia beri judul Oowenology yang dia sebut ruang bersama antara diri sendiri dengan sukma. Ada diagram The Four Sodara, yang menjelaskan kepribadian manusia berdasarkan kosmologi Jawa, antara lain santosa, suci, murka, dan angkara.
Citraan yang samar juga muncul pada karya video lain berupa citraan bergerak seperti bentuk pepohonan dengan citraan monokromatik yang kadang nyaris seperti siluet. Aktor Teater Garasi Gunawan Maryanto dalam tulisan pengantarnya pada pameran ini menyebutkan, karya Holt ini merupakan upaya memahami dunia (Jawa) yang begitu jauh dari dirinya. “Proyek ini belum selesai,” kata Holt sebagaimana dikutip Gunawan. Bagi penonton ada dua pilihan: menikmati sensasi rupa pada karya ini, atau berkubang dalam kerumitan makna simbolik.
RAIHUL FADJRI
Berita terkait
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa
39 hari lalu
Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGrey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman
46 hari lalu
Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBelasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal
16 Oktober 2023
Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance
Baca SelengkapnyaSelasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel
23 September 2023
Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.
Baca SelengkapnyaPameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar
19 September 2023
Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung
4 September 2023
Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika
20 Agustus 2023
Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.
Baca SelengkapnyaLato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung
19 Juni 2023
Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.
Baca SelengkapnyaGaleri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia
21 Mei 2023
Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.
Baca SelengkapnyaPameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri
7 April 2023
Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.
Baca Selengkapnya