Nyanyi Sunyi Sekelompok Seniman  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Agustus 2010 06:26 WIB

(TEMPO/Anang Zakaria)
TEMPO Interaktif, Magelang - Ada pentas seni tak lazim pada Festival Lima Gunung Magelang, Jawa Tengah. Rabu pekan lalu, sebuah ritual penghayatan pada kesunyian digelar di pelataran Studio Mendut tepat tengah malam hingga menjelang subuh. Tak berpenonton dan disiarkan secara langsung lewat jagat maya.

Bercerita tentang deras sungai malam, pementasan ini dibawakan 11 seniman. Mereka berbalut kain serba hitam. Tarian, permainan wayang, hingga seni pantomim dipentaskan. Sesekali, di sela jeda pentas, mereka turun ke sungai kecil di belakang pelataran. Mandi berendam atau sekadar membersihkan diri.

Sepanjang hampir lima jam pementasan, tak satu pun mereka bersuara. Hanya gerak dan kesunyian yang ada. Maka jadilah pentas diam tanpa keriuhan penonton malam itu. "Biar hanya ada suara alam," kata Ki Ipang, seorang seniman, seusai pementasan.

Advertising
Advertising

Menurut Ki Ipang, pentas ini dilakukan untuk menghayati malam. Tujuannya adalah melepas beban keramaian dan kebisingan. Mereka sekadar ingin berkontemplasi menjernihkan hati dan pikiran.

Meski berpenonton tak lebih dari 10 orang--itu pun hanya para kenalan dan kerabat--tiap detik tahapan pementasan terekam. Sejumlah sukarelawan dari dalam dan luar Magelang melukiskan lewat tulisan dan foto pementasan di dinding situs jejaring sosial Facebook dan Twitter mereka.

Di antara mereka ada Wardah Hafidz (Urban Poor Consortium di Jakarta), Dorothea Rosa Herliany (penyair asal Papua), Safitri Widagdo (antropolog di London, Inggris), dan Hari Atmoko (seorang wartawan di Magelang). Plus Sutanto, sang Presiden Lima Gunung. "Ini pentas eksperimental," ujar Sutanto.

Perkembangan teknologi, Sutanto menambahkan, telah menyediakan ruang baru bagi masyarakat untuk berinteraksi. Bagi dia, ruang itu adalah panggung pentas tak terbatas bagi sebuah pertunjukan seni.

Sementara itu, Sitras Anjilin, pemimpin padepokan tari Cipto Budoyo di lereng Merapi, mengatakan hasrat seorang seniman adalah kepuasan ketika karyanya dihargai secara mendalam saat pementasan. Tak peduli berapa penonton yang hadir, asalkan mereka menghargai, tentu lebih bermakna. "Bukan jeneng (popularitas) dan jenang (harta kekayaan) yang dicari, tapi senang."

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

39 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya