Penolakan Kembali Hampiri Penghargaan Achmad Bakrie 2010

Reporter

Editor

Rabu, 28 Juli 2010 18:43 WIB

Sitor Situmorang. [TEMPO/Yosep Arkian]

TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki tahun ke delapan, Penghargaan Achmad Bakrie 2010 (PAB), kembali membidik lima “pejuang” yang berdedikasi tinggi. Mereka adalah Daniel Murdiyarso untuk bidang sains, Daoed Joesoef dari bidang pemikiran sosial, Sitor Situmorang sebagai perwakilan bidang kesusastraan, Sjamsoe'oed Sadjad dalam bidang teknologi, dan S. Yati Soenarto di bidang kedokteran.

Kali ini, penghargaan tersebut kembali mendapatkan “perhatian lebih” dari beberapa penerimanya. Adalah Sitor dan Daoed, dua dari penerima penghargaan menolak menerima anugerah berhadiah Rp. 250 juta itu. Aksi Sitor dan Daoed ini mengingatkan publik kepada dua tokoh nasional lainnya, yaitu Romo Franz Magnis Suseno dan sastrawan Goenawan Mohammad yang lebih dulu mengembalikan penghargaan itu karena alasan tidak setuju dengan sikap Aburizal Bakrie.

“Saya rasa mereka yang menolak itu karena salah persepsi. Ini sebuah penghargaan murni, sebaiknya jangan mencampurkan nilai penghargaan itu dengan dinamika politik dan bisnis dari keluarga Bakrie sebagai sponsor utama,” ujar Rizal
Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute, dalam jumpa wartawan di Wisma Proklamasi, Rabu (28/7) siang tadi.

Namun seperti lazimnya, PAB tidak mencari pengganti Sitor dan Daoed. “Sikap ini sebagai wujud penghormatan kami pada keputusan yang mereka ambil,” ujar Ulil Absar Abdallah, perwakilan juri. Menurut Ulil, surat penolakan dari Sitor yang kini berada di Belanda disampaikan melalui surat yang dikirim secara langsung. “Kami menerima keputusan itu sebulan sebelumnya,” ujarnya.

Rizal mengatakan ada nuansa politis di balik penolakan tersebut. “Saya rasa ada nuansa politis yang membuat mereka merasa belum sreg menerima itu,” kata Rizal. Meski begitu, Rizal menyatakan hal itu tak mempengaruhi citra penghargaan ini. “Seperti halnya Nobel sajalah,” ujarnya. Penghargaan Nobel lalu jatuh kepada Barack Obama sebagai ikon penyuara perdamaian. “Keputusan terhadap Obama itu saja banyak kontroversinya karena dia dinilai belum berbuat apa-apa, meski begitu tetap saja nama Nobel harum dan positif,” jelasnya. Bagi Rizal, justru dengan adanya penolakan ini, PAB jadi terlihat semakin penting. “Kalau tak penting, untuk apa repot-repot menolak,” katanya.

Tahun ini, bekerjasama dengan Freedom Institute, PAB menambahkan kategori baru sebagai ciri khas penghargaan--selalu ada penambahan di tiap tahunnya. “Kategori itu adalah Hadiah Khusus yang diberikan kepada peneliti muda di bawah usia 40 tahun,” ujar Rizal. Penghargaan itu diberikan pada Ratno Nuryadi, yang berhasil membuat mikroskop gaya atom untuk pengukuran material berskala nanometer.

Malam penganugerahannya akan disiarkan langsung oleh ANTV dan TVOne pada Kamis malam, 5 Agustus 2010. Acara ini akan dimeriahkan oleh penampilan sejumlah artis tenar, seperti Rossa, Andien, Gita Gutawa, Nidji, dan Darius Sinathrya.

Aguslia Hidayah

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya