TEMPO Interaktif, Cleveland --Harvey Pekar, yang dikenal terutama melalui seri komik otobiografinya yang blak-blakan, pahit tapi jenaka, American Splendor, ditemukan sudah tak bernyawa di rumahnya pada Senin (Selasa waktu Indonesia). Usianya 70 tahun.
Penyebab kematiannya belum jelas. Menurut polisi di Cleveland Heights, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, Pekar menderita kanker prostat, asthma, tekanan darah tinggi, dan depresi.
Menurut Kapten Michael Cannon, polisi ditelepon oleh istri Pekar sekitar pukul 01.00. Jasad Pekar ditemukan tergeletak di lantai antara tempat tidur dan meja rias. Kata istrinya kepada polisi, Pekar tidur pada Ahad sekitar pukul 16.30 dalam keadaan penuh semangat.
Di dunia komik, Pekar memilih jalur yang berseberangan dengan tren yang mendominasi industri (yaitu komik-komik superhero). Dia menekuni kisah-kisah yang berkaitan dengan orang-orang kebanyakan, misalnya melalui kisah hidupnya sebagai klerk pengarsipan di Cleveland dan hubungannya dengan istri ketiganya, Joyce Brabner. Novel grafisnya yang terbit pada 1994, Our Cancer Year, menuturkan secara terperinci perjuangannya melawan lymphoma.
Pekar tak pernah menggambar sendiri komiknya. Dia selalu berkolaborasi dengan seniman-seniman lain. Misalnya dengan Robert Crumb, yang membantunya pada edisi pertama American Splendor (1976). Komik ini sudah difilmkan pada 2003, yang mendapatkan pujian dari kalangan kritikus.
"Harvey termasuk di antara orang yang paling berempati yang pernah saya jumpai," kata Paul Giamatti, yang bermain dalam film itu. "Dia punya pikiran yang luar biasa dan jiwa yang bahkan lebih besar.... Dia seniman besar, penyair Amerika sejati, tak ada yang bisa menggantikannya."
"Karyanya diterima di tataran arus utama," kata Lucy Shelton Caswell, kurator untuk Billy Ireland Cartoon Library & Museum di Ohio State University. "(Karyanya) Dibeli oleh perpustakaan umum dan dibaca di mana-mana."
Selain Our Cancer Year dan American Splendor, karya-karyanya yang lain di antaranya The Quitter (bersama Dean Haspiel), Macedonia (bersama Heather Roberson dan Ed Piskor), dan Ego & Hubris: The Michael Malice Story (dengan Gary Dumm).
--AP/PS
