AGENDA SENI HARI INI  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Juli 2010 08:47 WIB

Gamelan Big Band. (salihara)
TEMPO Interaktif, Jakarta -

Pentas Gamelan Big Band di Teater Salihara

Waktu: 13 Juli 2010 Pukul 20.00 WIB

Tempat: Teater Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia

Advertising
Advertising

HTM Rp 50.000

Pelajar/Mahasiswa Rp 25.000

Pentas ini menampilkan Ensemble Gending dari Belanda dan Kyai Fatahillah dari Indonesia. Ensemble Gending, yang berdiri pada 1988 di Belanda, merupakan kelompok gamelan yang memainkan musik gamelan kontemporer. Adapun Kyai Fatahillah adalah kelompok gamelan yang didirikan para mahasiswa IKIP Bandung, Jawa Barat, pada 1994. Kelompok ini kerap membawakan karya-karya tradisional maupun kontemporer.

Pameran Tunggal Krisna Murti “MUTE ! THEATER”

Waktu: 13 – 18 Juli 2010 Pukul 10.00 – 18.00 WIB

Tempat: Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan No. 17, Jakarta, Indonesia

Wayang wong, sebuah bentuk teater tari yang populer di Jawa sejak sebelum Perang Dunia II, menjadi landasan untuk karya Krisna Murti. Di masa kecilnya ia akrab dengan Wayang Bharata di Semarang, Jawa Tengah. Puluhan tahun kemudian sebagai seniman media baru ia menziarahi bagian dari masa lalu itu yang ia manfaatkan sebagai alat ungkap untuk menyatakan pikiran dan tafsir tentang bermacam fenomena kebudayaan. Ia dipotret di dalam berbagai karakter wayang, dan kemudian digarapnya dengan bermacam latar, sejak dataran luas tanah yang hancur secara ekologis sampai lanskap industrial maupun atmosfir konsumtif di tengah pertokoan mewah di negeri makmur.

Dengan itu Krisna mengaktualkan wayang, masuk ke dalam kehidupan hari-hari ini. Di dalam kostum wayang ia berziarah ulang alik antara masa lalu dan masa kini. Penggunaan diri sendiri sebagai aktor tunggal memicu perenungan ulang tentang “tubuh”: personal maupun sosial, yang mampu mencuatkan beragam persoalan kekinian oleh permainan dari bermacam konteks yang melatarinya. Disajikan di dalam 21 buah digital prints dan 1 buah video instalasi “Empty Theater”.

Pameran Seni Rupa JAKARTA WASTED ARTISTS

Waktu: 13 – 27 Juli 2010

Tempat: AOD Artspace, Jalan Panglima Polim V No. 38, Jakarta Selatan, Indonesia

Seniman: Hauritsa, Henry Foundation, Krisgatha Achmad, Mateus Bondan, dan Mushowir Bing

Jakarta Wasted Artists terdiri atas seniman-seniman visual muda yang masih tetap eksis berkarya. Masing-masing seniman masih melakukan kerja industri untuk survive, mencari nafkah. Tapi bukan berarti 'berkesenian' (berkarya) hanya sekedar hobi. Intensitas dan persentase antara berkesenian dan kerja industri berjalan sejajar dalam pola hidup masing-masing. Bisa dibilang beban kita lebih berat, bekerja dan berkarya.

Pameran Seni Rupa Kontemporer “Wall Street Arts”

Waktu: 11 Juli – 2 Agustus 2010 Pukul 11.00 – 20.00 WIB (Senin-Sabtu) dan 11.00 – 16.00 WIB (Minggu)

Tempat: Galeri Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia

Seniman yang Berpartisipasi:

-- Jakarta (Indonesia): Bujangan Urban, Darbotz, Kims, Nsane5, Popo, Wormo, Tutu

-- Paris (Prancis): Ceet, Colorz, Gilbert, Kongo, Lazoo, Sonic

Seniman Tamu: Farhan Siki dan Soni Irawan

Kurator: Alia Swastika

Pentas Teater Koma “Tanda Cinta”

Waktu: 12 – 13 Juli 2010 Pukul 19.30 WIB

Tempat: Gedung Tribakti Magelang, Jalan Jend. Soedirman No. 68 A, Magelang, Jawa Tengah.

Dimainkan oleh: Ratna Riantiarno dan N. Riantiarno

Lakon menyodorkan sebuah pertanyaan mendasar: masih adakah cinta di antara kita? Pertanyaan itu bisa bersifat personal, tapi bisa juga merupakan pertanyaan laten dari kita semua. Jika ‘tiada lagi cinta di antara kita’, maka ‘masa-masa gelap’ mungkin masih lama, dan kehadiran orang lain tak lagi punya arti. Pertanyaan yang nampaknya sederhana itu, menjadi penting dan bermakna.

HTM:

VVIP: Rp 100.000

VIP: Rp 50.000

Lesehan Umum: Rp 50.000

Lesehan Pelajar/Mahasiswa : Rp 30.000

Festival : Rp 30.000

Contact Person :

Sisca : 0812 2964 564

Vera : 0857 29191313

Yefta :0888 0283 3003

Pameran Lukisan “Gandheng Renteng 2” dan Peluncuran Situs Seni Pasuruan

Waktu: 11 – 16 Juli 2010 Pukul 08.00 – 20.00 WIB

Tempat: Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang, Jalan Ijen 30, Malang, Jawa Timur, Indonesia

Pameran yang kedua kalinya ini menampilkan karya dari 33 orang perupa Pasuruan, Jawa Timur. Selain pameran lukisan, dalam kesempatan yang sama juga diluncurkan situs Seni Pasuruan: senipasuruan.blogspot.com

Lalu, pada Jumat (16 Juli) mendatang akan digelar sarasehan seni rupa bertema “Beberapa Pokok Perkembangan Seni Rupa Kini”. Acara yang akan dimulai pukul 14.00 WIB ini akan diisi pembicara Syarifuddin (kurator independen) dan Kaji Karno (budayawan Pasuruan).

Pameran Tunggal Made Wiguna Valasara “Animal Behaved”

Waktu: 9 – 21 Juli 2010

Tempat: Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur No. 100, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Dalam kebudayaan Indonesia, sudah sejak lama binatang ‘dipinjam’ untuk menyampaikan berbagai pesan moral melalui fabel. Sejumlah dongeng fabel, sebagian besar melekat dalam ingatan kolektif sebagian masyarakat; misalnya tentang kecerdikan si Kancil, tentang Buaya, kura-kura, monyet, bahkan ayam atau nyamuk. Hanya sayangnya, kisah-kisah dalam fabel itu seringkali hanya berhenti sebagai dongeng (setidak-tidaknya yang tertangkap dalam ingatan), namun tidak menumbuhkan kesadaran tentang bagaimana menjaga kelangsungan kehidupannya, atau ekosistemnya, meskipun sesungguhnya pesan moral semacam itu secara implisit pastilah ada di dalamnya.

Proses yang mengantar Valasara hingga ke bentuk dan tema (binatang) ini tentu tidak tiba-tiba sampai. Valasara semula menghadirkan gejala bentuk nonrepresentasional, yang bertumpu pada garis-garis. Pada fase itu, Valasara larut dalam permainan garis (dan warna), yang berupaya mempertemukan garis semu dengan garis nyata (berupa bilah-bilah bambu yang ditata atau dianyam) dan memunculkan bentuk yang atraktif. Dari pertemuan itu, terbentuk dimensi; ruang dan volume, dari yang semu hingga yang nyata.

Pameran Tunggal Lukisan Cat Air Agus Budiyanto “AQUAREVOLUTION”

Waktu: 8 – 18 Juli 2010

Tempat: Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta, Indonesia

Pameran Seni Rupa "Carpe Diem"

Waktu: 5 – 19 Juli 2010

Tempat: Philo Artspace, Jalan Kemang Timur No.90C, Jakarta Selatan

Pameran yang dikurasi Tommy F. Awuy ini menampilkan karya 13 perupa, yakni Sonny Eska, Deddy Paw, Januri, Bambang Sudarto, Artadi, Utin Rini, Isa Perkasa, Ida Bagus Purwa, Cucu Ruchyat, Denny ‘Snod’ Susanto, Paul Hendro, Khairul El Kamal dan Riduan. "Carpe diem" atau "nikmatilah hari ini" merupakan pernyataan manusia untuk keluar dari ikatan problem waktu. Manusia tidak siap terus menerus menerima nasib oleh waktu dan alam. Satu-satunya jalan keluar dari problem waktu adalah menikmati hari ini.

Pameran Tunggal Seni Rupa Nadya Savitri Project #7: Ambivalensi

Waktu: 4 – 19 Juli 2010

Tempat: PLATFORM3, Jalan Cigadung Raya Barat No. 2, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Karya-karya Nadya Savitri berangkat dari wacana poskolonial yang berhubungan dengan gagasan tentang “tubuh ideal”. Dalam konteks masyarakat Indonesia, gagasan tentang keidealan tubuh juga telah terkonstruksi oleh sejarah kolonial: Kita cenderung melihat kulit putih, hidung mancung dan proporsi tubuh yang tinggi dan langsing, misalnya, sebagai ‘acuan’ kecantikan.

Nadya bermaksud mempertanyakan kembali konstruksi itu dengan menghadirkan objekobjek berbahan keramik porselen. Berbagai karakter visual yang ada pada karya-karya ini, termasuk kualitas permukaan, bentuk objek, karakter dekorasi dan warna glasir, dimaksudkan untuk memancing identifikasi kecantikan yang terkonstruksi oleh kolonialisasi dan globalisasi.

Pameran Foto Aborijin

Waktu: 5 – 18 Juli 2010

Tempat: Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jalan Antara 59, Pasar Baru, Jakarta

Kedutaan Besar Australia mempersembahkan pameran fotografi karya salah satu seniman fotografi Aborijin paling terkemuka Australia dan Artist of the Year 2009, Wayne Quilliam.

Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan pemahaman yang lebih besar mengenai masyarakat dan budaya Aborijin Australia dan Torres Strait Islander dan merayakan kelangsungan hidup budaya Penduduk Asli dan kontribusi masyarakat Penduduk Asli bagi Australia yang modern. Pameran ini juga akan fokus pada hubungan sejarah antara Penduduk Asli Australia di Australia bagian utara dan pedagang dan nelayan Makassar.

Pameran Busana Mahasiswa Fakultas Seni Rupa IKJ

Waktu: 23 Juni – 25 Juli 2010

Tempat: Erasmus Huis, Jalan. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Kuningan, Jakarta Selatan, Indonesia

Mahasiswa Institut Kesenian Jakarta telah membuat rancangan busana khusus untuk Parade Busana yang telah diselenggarakan pada perayaan 40 tahun Erasmus Huis, 10 April 2010. Rancangan-rancangan yang unik tersebut akan ditampilkan di Erasmus Huis. Kolaborasi antara Institut Kesenian Jakarta dan Erasmus Huis menampilkan 11 kostum pada perayaan tersebut. Proses pengerjaan kostum oleh mahasiswa memakan waktu selama 4 bulan untuk memikirkan konsep, mendesain, memotong bahan, menjahit dan menyelesaikannya.

Selain kostum, mereka juga harus membuat aksesoris, sepatu dan detail lainnya untuk melengkapi penampilan secara keseluruhan. Presentasi, antara Erasmus dan tim dari IKJ, telah dilakukan 4 kali untuk memeriksa dan mengamati proses pengerjaan dari para mahasiswa. Rancangan para mahasiswa menunjukkan ketepatan rasa mereka dalam menyatukan dua budaya. Tentara "dutch man", wanita "windmollen", dewi "Balinesse", Gatotkaca yang dihiasi dengan bola-bola lucu, adalah beberapa diantaranya. Detail yang rumit dan lamanya pengerjaan tangan sangatlah berarti. Bambu, kawat, karet dan bulu digunakan untuk mengangkat rasa dan penampilan yang tepat. Para mahasiswa telah berhasil menterjemahkan apa yang panitia inginkan untuk dipertunjukkan pada masyarakat.

Pameran Inagurasi Green Artspace

Waktu: 26 Juni – 24 Juli 2010

Tempat: Green Artspace, Jalan. Abdul Majid Raya 46 A, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Indonesia

Kurator: Jim Supangkat.

Pameran inagurasi Green Artspace, Jakarta, yang didukung seniman-seniman Komunitas Cibubur ini bisa dikaitkan dengan pembebasan seni rupa dalam konteks kemunculan seni rupa. Karya-karya para anggota grup ini--yaitu Bonyong Munny Ardhie, Haris Purnomo, Moelyono, Umbu LP Tanggela, Bambang Sudarto, Dirman Saputra, Tri Sapta Anggoro, dan Alex Kela Susanto--memperlihatkan pembebasan fungsi komunikasi bahasa visual yang direduksi pada perkembangan seni rupa modern.

Pameran Seni Rupa “N(art)URAL”

Waktu: 9 – 23 Juli 2010

Tempat: Tembi Rumah Budaya, Jalan Gandaria 1/47 B, Jakarta Selatan, Indonesia

Tembi Rumah Budaya, Jakarta, memberi kesempatan kepada dua seniman muda, Aldhi Sukmaruhi (aldicurut) dan Slamet Rahardjo (lame, )untuk menunjukkan hasil karya seni rupanya yang selama ini mereka pelajari di Institut Kesenian Jakarta.

Pameran Tunggal Made Budhiana, Kolaborasi, Lomba Mewarnai & Lomba Gambar

Waktu: 26 Mei – 31 Juli 2010

Tempat: Maha Art Gallery, Club House Bali Beach Golf Course, Jalan Hang Tuah No. 58, Sanur, Bali, Indonesia

Dalam pemeran tersebut akan digelar Lomba Mewarnai dan Lomba Gambar untuk TK dan SD pada Ahad (18 Juli) mendatang di Maha Art Gallery, Club House Bali Beach Golf Course, Bali. Tema lomba ini bebas.

Berita terkait

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

4 November 2022

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

Tercatat sudah ada 9 album yang telah dirilis MLTR singkatan Michael Learns To Rock. Simak 10 tembang paling hits MLTR yang enak didengar.

Baca Selengkapnya

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

6 Agustus 2022

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

Grup slow rock asal Denmark itu bakal melakukan konser musik di Oktober nanti. Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

5 Agustus 2022

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

Promotor Color Asia Live, salah satu sponsor konser musik dunia itu, David Ananda mengatakan konser MLTR akan berlangsung di Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

24 Mei 2022

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

Tiket konser Westlife The Wild Dreams Tour di Jakarta mulai dijual Sabtu, 28 Mei 2022 dengan harga termurah Rp 1,45 juta.

Baca Selengkapnya

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

24 Mei 2022

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

Konser Westlife di Jakarta akan menghadirkan semua lagu-lagu hits mereka yang dikemas dalam pertunjukan spektakuler dan kejutan spesial lainnya.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

8 Februari 2022

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

Billie Eilish menghentikan sementara konser di Atlanta setelah melihat penggemar kesulitan bernapas dan meminta bantuan staf untuk memeriksanya.

Baca Selengkapnya

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

17 Desember 2021

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

TWICE membatalkan konser offline hari pertama yang digelar pekan depan di Seoul karena lonjakan kasus Covid-19 di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

17 April 2020

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

Konser virtual yang menampilkan deretan musikus dunia seperti Billie Eilish dan Charlie Puth, disiarkan Joox pada 19 April 2020.

Baca Selengkapnya

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

6 Februari 2020

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

Konser Oh Wonder di Jakarta merupakan bagian dari tur dunia yang dilakukan duo alternatif-pop asal London, Inggris itu tahun ini.

Baca Selengkapnya

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

14 Januari 2020

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

Tiket konser grup band rock asal Jepang ONE OK ROCK mulai dijual pada 20 Januari 2020.

Baca Selengkapnya