Liburan Bersama Maestro Tari Bali  

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 12:55 WIB

udamani Summer Institute 2010. (TEMPO/Rofiqi Hasan)
TEMPO Interaktif, Bali - Ethan Nicholas Fishbane asyik mengikuti gerakan-gerakan tari Baris Bali, sebuah tarian yang menggambarkan kegagahan para prajurit di medan laga. Meski tergagap-gagap mengikuti irama gamelan, mahasiswa jurusan tari di sebuah Universitas di Princeton, Amerika Serikat itu tetap bersemangat dan terus tersenyum.

Ia adalah satu dari 20 orang peserta yang menjalani program tiga pekan “Çudamani Summer Institute 2010”. Ini adalah program studi intensif tari dan gamelan Bali bertaraf internasional yang dilangsungkan di Pengosekan, Ubud. “Sangat bermanfaat bagi saya yang menekuni etnomusikologi,” ujar Fishbane kepada Tempo Ahad siang kemarin.

Para peserta sebagian besar berasal luar negeri, seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Norwegia. Ada juga yang berasal dari Jakarta dan Bali. Mereka tidak hanya menjalani jadwal latihan tari dan gamelan harian yang padat hingga 6 - 8 jam per hari, tapi juga diskusi, kuliah, dan demonstrasi oleh tim pengajar, serta pengamatan langsung berbagai pementasan dan upacara keagamaan. Interaksi harian dengan komunitas seni Desa Pengosekan juga menjadi bagian dari kurikulum. Mereka bahkan diberi kesempatan untuk menampilkan tarian di Pura yang sedang melakukan upacara.

Advertising
Advertising

Formula unik ini dikelola dengan tujuan menghadirkan sebuah pengalaman yang utuh dan otentik dalam upaya memahami keterikatan antara seni, spiritualitas, dan komunitas dalam budaya Bali. Pengajarnya bukan hanya didukung oleh tim penari dan musisi piawai Çudamani, tapi juga oleh jajaran maestro tari dan gamelan Bali bertaraf internasional, seperti Ni Ketut Arini, I Nyoman Cerita, I Made Arnawa, dan I Dewa Putu Berata.

Direktur Cundamani Emiko Saraswati Susilo mengatakan, program tahunan ini sudah dilakukan empat kali dan selalu mendapat sambutan hangat. Peserta dari luar rata-rata telah mengenal Cundamani dari pementasan yang sudah berkali-kali dilakukan sanggar ini di luar negeri. “Jadi mereka bukan turis biasa tetapi benar-benar orang yang berminat untuk belajar menari dan memahamai budaya Bali,” ujar wanita keturunan Jepang yang menikah dengan warga Bali ini. Meskipun cukup singkat, dia menjamin peserta sudah akan dapat menguasai dasar-dasar gamelan dan tari Bali.

Untuk mengikuti program ini, biayanya terhitung masih mahal. Yakni, sebesar US$ 1.950 atau sekitar Rp 10 juta untuk warga negara asing .Sedangkan untuk warga Indonesia, Emiko mengaku masih terus melakukan penghitungan ulang. “Kami berharap akan makin banyak ornag Indonesia yang berpartisipasi agar terjadi dialog kebudayaan di sini,” kata Emiko, yang sudah tinggal di Bali sejak 1996 itu.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.

Baca Selengkapnya

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.

Baca Selengkapnya

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.

Baca Selengkapnya

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.

Baca Selengkapnya

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.

Baca Selengkapnya

Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.

Baca Selengkapnya