Spanyol Tetap Buka Gua Altamira  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Juni 2010 16:19 WIB

Gua Almitara. (AP Photo/Pedro A. Saura, HO, File)
TEMPO Interaktif, Madrid -Gua Almitara, sebuah kompleks gua berisi lukisan-lukisan prasejarah yang sangat berharga, akan dibuka kembali setelah delapan tahun ditutup. Padahal, para ilmuwan sudah memperingatkan bahwa panas dan kelembaban tubuh dari orang-orang yang berkunjung akan merusak situs yang dikenal sebagai "Kapel Seni Paleolitik Sistina".

Pada Selasa waktu setempat, Kementerian Kebudayaan Spanyol dan dewan direksi situs tersebut mengatakan bahwa kujungan ke gua di wilayah Cantabria utara itu akan dibuka tahun depan, meskipun berdasarkan pertimbangan yang ketat dan masih belum jelas.

Ruang utama Altamira memuat 21 gambar bison berwarna merah dan hitam di langit-langit batu kapur yang rendah. Lukisan-lukisan itu diperkirakan berusia antara 14 ribu hingga 20 ribu tahun. Situs itu dinyatakan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 1985.

Gua yang ditemukan pada 1868 itu menjadi daya tarik wisatawan di negeri tersebut dan sekitar 1970-an telah dikunjungi 3.000 pengunjung per hari. Panas dan kelembaban tubuh dari napas para pengujung dituding sebagai penyebab kerusakan bertahap terhadap gambar-gambar tersebut, sehingga selama 1982-2002 hanya sedikit orang yang diizinkan datang setiap harinya.

Gua itu ditutup total setelah para ilmuwan mendeteksi noda-noda jamur hijau di lukisan-lukisan di ruang utama. Pada April tahun ini, lembaga penelitian ilmiah pemerintah, Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC), merekomendasikan agar gua itu tetap ditutup. "Orang-orang yang pergi ke gua punya kebiasaan buruk saat bergerak, bernapas, dan berkeringat," tulis Mariona Hernandez-Marine, peneliti CSIC, dalam laporan itu.

Namun, dewan direksi situs itu memilih untuk membukanya kembali, karena gua itu terlalu berharga untuk dibiarkan tutup. "Altamira adalah aset yang tak dapat kami abaikan," kata Miguel Angel Revilla, presiden wilayah Cantabria.

Revilla mengaku menyesal kala mengatakan tidak kepada Jacques Chirac saat Presiden Prancis itu dulu ingin menengok gua itu, dan juga kedatangan Presiden Meksiko Felipe Calderon belum lama ini.

"Nanti saya kira kami bahkan dapat mengundang (Barack) Obama. Hal penting adalah bahwa setidak-tidaknya seseorang dapat melihat simbol ini," kata Revilla.

Sebuah komisi telah dibentuk untuk menetapkan aturan-aturan baru tentang seberapa banyak orang dapat mengunjungi gua itu setiap hari. Komisi itu akan bertemu pertama kali pada pekan depan.

Iwank | AP

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

16 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

36 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

37 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

40 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

41 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

42 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

58 hari lalu

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya