Sinetron Sepak Bola untuk Perubahan Palestina

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 16:38 WIB

TEMPO Interaktif, Betlehem - Di alun-alun Manger Betlehem, di bawah sinar bulan, sepasang kekasih melantunkan puisi penyair Palestina, Mahmoud Darwish, tentang cinta dan kerinduan. Di tempat mereka berdiri, bayang-bayang yang tadinya menutupi gundukan batu tempat Kristus dilahirkan tiba-tiba mengumpul, dan adegan pun beralih ke sebuah pertemuan di sebuah klub olahraga. Debat mengemuka tentang pertandingan mana yang akan ditonton: Real Madrid lawan Barcelona atau Zamalek lawan Al-Ahly? Perbincangan pun kemudian melebar ke masalah politik dan seorang anggota klub yang dijuluki Platini berkata: "Kita harus hidup sesuai dengan cara yang kita yakini."

Selamat datang buat The Team, drama 28 seri yang baru-baru ini diproduksi di Palestina, dan akan segera ditayangkan melalui jaringan televisi Palestina, Ma'an.

Musim gugur lalu, saya berangkat dari Yerusalem untuk bertemu dengan pencipta seri tersebut dan menyaksikan sebagian proses pengambilan gambarnya. Saya bertemu dengan pencipta, penulis sekaligus sutradara serial tersebut, Nabil Shoumali, yang belajar film di Praha. Ia pernah menjadi sutradara dan produser Sesame Street versi Palestina. Selama pemutaran episode pertama, Shoumali berseloroh bahwa The Team adalah "sinetron untuk perubahan sosial".

Memang ada serial TV lain yang juga menyoroti lika-liku dalam klub sepak bola, seperti Dream Team (Inggris) dan The Champion (Israel), tetapi mereka menekankan hubungan asmara dan perebutan kekuasaan. Aspek-aspek itu juga ada dalam The Team, tapi penekanan utamanya pada realitas politik dan sosial orang Palestina di bawah pendudukan, dan juga keinginan kuat untuk menyelesaikan masalah dengan kreatif dan damai menjadikan program ini sebuah karya seni yang menggugah.

Peristiwa-peristiwa politik yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang Palestina, termasuk kesulitan ekonomi, perampasan tanah dan gerakan perlawanan, terjalin dengan apik dalam alur cerita. Kita melihat akibat dari tingginya tingkat pengangguran pada dua pemain bola, Tony dan Hakim, yang menyusup ke Israel untuk mendapatkan pekerjaan meski risikonya amat tinggi. Pemain yang lain, Abu Ayaaed, lari dari tentara Israel; sedangkan Ahmed tertembak peluru karet ketika berdemonstrasi dan kemudian ditahan oleh serdadu Israel.

Relasi gender juga menjadi tema penting dalam sinetron ini. Ada beberapa karakter perempuan kuat, seperti Zeinah, ibu dari salah satu pemain. Setelah suaminya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dengan iparnya, seperti yang menjadi kebiasaan di sana, melainkan melanjutkan kuliahnya di Universitas Betlehem.

Tanpa mengorbankan aspek cerita atau hiburan, Shoumali dan para pembuat serial ini menekankan supremasi hukum dan kebebasan untuk berkumpul, tantangan yang dihadapi oleh perempuan, resolusi konflik secara damai dan pentingnya meraih impian.

Menempatkan klub olah raga sebagai pusat cerita membangkitkan sejarah olahraga Palestina pada masa awal ketika klub-klub menjadi pusat kegiatan politik dan budaya sekaligus pembangunan identitas. Potongan-potongan arsip dalam serial ini membantu menunjukkan efek peristiwa-peristiwa besar seperti peristiwa Nakba pada 1948--hijrahnya sekitar 750.000 orang Arab Palestina karena perang sipil, dan pendirian Israel sebagai negara modern--terhadap sepak bola.

Dalam The Team, para pemain sepak bola ini aktif dalam komunitas mereka seperti dalam kegiatan untuk orang cacat. Sebagaimana yang terjadi baru-baru ini pada tim nasional Palestina yang kehilangan anggotanya karena serangan dan penangkapan Israel, beberapa anggota klub sepak bola fiktif ini juga ada yang dipenjarakan.

Kita melihat anak-anak bermain di jalan-jalan seperti anak-anak lain di seluruh dunia, dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama bintang sepak bola. Selain itu, cara bagaimana individu berbaur dengan tim dengan tujuan yang sama menunjukkan misi serial ini untuk mendorong terbentuknya persatuan dalam masyarakat yang lebih luas.

"Kami ingin mengalirkan nilai-nilai perdamaian dan untuk itu yang kita butuhkan adalah mencoba meyakinkan, bukan memaksa," tutur Shoumali, yang mantan Marxis ini. Ia juga menekankan pentingnya hidup bersama dengan orang Israel dan pentingnya komunikasi serta kedua belah pihak mengakui kemanusiaan pihak lain. "Perang membunuh semua peradaban. Mimpi kita harusnya terhubung," ujarnya.

"Orang Palestina selalu memperlihatkan para korban dan kejamnya pendudukan," ujar Raed Othman, direktur Ma'an, kantor berita nirlaba independen di Palestina yang ikut memproduksi serial ini. "Kondisinya memang menyedihkan, tapi kami ingin menumpukan perhatian pada kehidupan personal, apa yang terjadi di rumah, hubungan antarmanusia. Kami menghadirkan citra baru mengenai orang-orang Palestina. Banyak orang di Barat yang menganggap orang Palestina sebagai orang-orang jahat. Dengan drama ini kami berbicara tentang mimpi-mimpi kami, bagaimana kami membangun sesuatu bersama, bagaimana kami jika memiliki negara sendiri, dan kekuatan kelompok untuk membangun masa depannya. Tim sepak bola dalam cerita ini mewakili masyarakat Palestina."

The Team
diproduksi bersama dengan Search for Common Ground, organisasi internasional transformasi konflik yang salah satu programnya membantu memproduksi program radio dan televisi yang menawarkan pandangan alternatif mengenai konflik. Ternyata, di Israel dan Palestina, seperti juga di banyak tempat di mana ada permusuhan antaretnis, sepak bola tetap menjadi bahan perbincangan alamiah dan bahasa yang sama.


ALON RAAB (pengajar di UC Davis di California dan salah satu pengarang buku The Global Game: Writers on Soccer (University of Nebraska Press)). Artikel ini disebarluaskan oleh Kantor Berita Common Ground.

Berita terkait

Jadwal dan Prediksi Cina U-20 vs Timnas U-20 Indonesia di Laga Uji Coba Senin Malam Ini 25 Maret 2024

37 hari lalu

Jadwal dan Prediksi Cina U-20 vs Timnas U-20 Indonesia di Laga Uji Coba Senin Malam Ini 25 Maret 2024

Timnas U-20 Indonesia akan kembali menjajal kekuatannya dengan melawan Cina U-20 pada pertandingan uji coba internasional, Senin malam, 25 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

37 hari lalu

Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

38 hari lalu

Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

Timnas Jerman berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

38 hari lalu

Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Bola Laga Persahabatan Minggu Dinihari, 24 Maret 2024: Inggris vs Brasil dan Prancis vs Jerman

39 hari lalu

Jadwal Bola Laga Persahabatan Minggu Dinihari, 24 Maret 2024: Inggris vs Brasil dan Prancis vs Jerman

Jadwal bola pada Minggu dinihari, 24 Maret 2024, akan menampilkan rangkaian laga persahabatan, termasuk Inggris vs Brasil dan Prancis vs Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Uji Coba Jelang Liga 1: Persebaya Surabaya Tekuk Persis Solo 4-3, Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

25 Juni 2023

Hasil Uji Coba Jelang Liga 1: Persebaya Surabaya Tekuk Persis Solo 4-3, Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Persebaya Surabaya mengalahkan Persis Solo dengan skor 4-3 dalam pertandingan uji coba untuk persiapan Liga 1 .

Baca Selengkapnya

Hasil FIFA Matchday: Brasil dan Jerman Kalah, Malaysia Menang 10-0

21 Juni 2023

Hasil FIFA Matchday: Brasil dan Jerman Kalah, Malaysia Menang 10-0

Hasil laga FIFA Matchday: Timnas Brasil dan Jerman sama-sama kalah, sedangkan Malaysia menang 10-0.

Baca Selengkapnya

Soal FIFA Matchday Lawan Timnas Argentina, Ini Kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir

19 Maret 2023

Soal FIFA Matchday Lawan Timnas Argentina, Ini Kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Ketua Umum PSSI Erick Thohir hanya mau mengumumkan lawan timnas Indonesia untuk FIFA Matchday setelah ada perjanjian resmi secara tertulis.

Baca Selengkapnya

Tampil dalam Laga Persahabatan, Presiden FIFA dan Ketua PSSI Sama-sama Cetak Gol

19 Oktober 2022

Tampil dalam Laga Persahabatan, Presiden FIFA dan Ketua PSSI Sama-sama Cetak Gol

Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sama-sama mencetak gol pada laga persahabatan di Stadion Madya GBK.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Naik 3 Peringkat, Bagaimana Cara Menghitung Poin FIFA?

8 Oktober 2022

Timnas Indonesia Naik 3 Peringkat, Bagaimana Cara Menghitung Poin FIFA?

Timnas Indonesia naik peringkat FIFA dari 155 ke 152, kenaikan pesat dibandingkan tim negara Asia Tenggara lain. Begini cara menghitung poin FIFA.

Baca Selengkapnya