JAKARTA, 21/5 - MELIHAT LEBIH LUAS. Sejumlah pengunjung melihat pameran foto Enormousight di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jumat (21/5). Enormousight yang memiliki konotasi melihat lebih luas atau lebih menyeluruh merupakan tema dari pameran karya workshop fotografi GFJA Angkatan XV. FOTO ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah pameran fotografi menandai lulusnya para peserta workshop Galeri Foto Jurnalistik Antara angkatan XV digelar sejak Jumat lalu hingga akhir Mei 2010 di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru Jakarta. Dengan mengambil judul Enormousight, para peserta membidik obyek-obyek sederhana namun dengan makna yang lebih luas.
Berangkat dari sebuah pemahaman tentang peran-peran manusia yang berbeda di tiap situasi, tema pameran ini berkembang pada peran benda mati. Sebab, tak hanya manusia yang memiliki peran ganda, bahkan sebuah kendaraan pun bisa. Sebagai contoh, sebuah telepon genggam tidak hanya dilihat sebagai sebuah alat penunjang komunikasi, namun juga sebagai simbol status sosial dan jati diri seseorang. Kesimpulannya, segala sesuatunya mayoritas memiliki peran dan fungsi lebih dari satu macam.
Pameran ini diikuti oleh puluhan fotografer yang menjadi peserta workshop. Yakni, Adhi Wicaksono, Ahmad Syah Reza, Aldi Pradikta, Amalia Sekarjati, Anbia Permadi, Anggita Panji Nayantaka, Dewa Gde Riam, Grace Hutasoit, Grandyos Zafna Manase Mesah, Kemal Indi, Rizky Namora, Khansa F. Nabila, M. Abdul Aziz, Maria Goretti, Putra Sophan Pribadi, Teti Rahmawati , Tony Achri Hutabarat, Agung Fatma Putra, Dhemas Reviyanto Atmodjo, Fanny Fajarianti, Gayatri, Hanny Dwi Jayanthi, Nicklas Hanotubun , Nunu Nugraha, Roki Pandapotan, Suryo Wibowo, Titah Hari Prabowo, Wisnu Agung Prasetyo, dan Xaverius Herman.
Enormousight sendiri adalah sebuah gabungan dari dua kata, yakni enormous dan sight. Enormous mempunyai arti sesuatu yang bersifat sangat besar, baik dari segi kuantitas maupun arti secara harfiah. Adapun sight dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau pandangan lebih terhadap sesuatu. Gabungan dua kata tersebut mempunyai arti “melihat sesuatu secara lebih luas dan menyeluruh”.
Dengan dasar tersebut, peserta workshop menggunakan Enomoursight sebagai tema pameran yang mereka selenggarakan. Hingga mampu mengajak publik untuk melihat lebih dalam peran dan fungsi yang ada dalam kehidupan sehari-hari lewat karya foto. Tentu saja, denggan membebaskan imajinasi para pengunjung untuk menentukan sendiri apa yang ada di dalam benak saat melihat karya-karya tersebut.
Namun, pendapat tersebut tidak selamanya sesuai dengan nilai-nilai kewajaran yang berlaku. Seringkali, hal itu dianggap tidak sesuai dengan norma, atau bahkan menyimpang yang kemudian memunculkan sebuah pertentangan. Permainan peran dan fungsi tersebut itulah yang begitu menarik untuk didokumentasikan lewat medium foto, yang merupakan rekaman abadi suatu peristiwa.