TEMPO Interaktif, Surakarta - Karangan bunga berdatangan di rumah duka tempat persemayaman maestro keroncong Gesang Martohartono. Karangan bunga tersebut dikirim sebagai wujud duka cita dari para seniman, pengusaha, serta berbagai instansi pemerintah.
Jumlah pelayat hingga tengah malam tadi masih terus berdatangan. Selain warga sekitar, tampak sejumlah pejabat daerah serta pejabat militer ikut membicarakan prosesi pemakaman Gesang yang akan dilakukan hari ini, Jumat (21/5).
Banyaknya pelayat yang datang membuat rumah keluarga Gesang di Kemlayan tidak mampu menampung tamu. Maklum, rumah peninggalan orang tua Gesang tersebut tidak terlampau besar.
Selain di Kemlayan, sebenarnya Gesang juga memiliki rumah tipe 36 di Perumnas Palur. "Rumah tersebut pemberian dari Soepardjo Roestam sewaktu menjadi Gubernur Jawa Tengah," kata Yani Effendi, kerabat Gesang.
Rumah di Palur tersebut sempat ditinggali oleh Gesang selama 20 tahun, sebelum akhirnya memilih tinggal bersama adik dan keponakannya di Kemlayan.
Menurut rencana, pada pukul 09.00 WIB nanti akan digelar upacara keluarga di rumah duka, Jalan Bedoyo 5 Kemlayan, Surakarta. Kemudian pukul 10.00 WIB, jenazah dibawa ke Pendhapi Gedhe Balai Kota Surakarta.
Selanjutnya pukul 14.00 WIB akan dilakukan upacara militer dengan Inspektur Upacara Danrem 074 Surakarta, Kol (inf) Abdul Rahman Kadir. Pukul 14.30 WIB, jenazah dibawa ke pemakaman Pracimaloyo, dengan upacara militer saat pemakaman.