Mengenang Gambar Umbul  

Reporter

Editor

Sabtu, 8 Mei 2010 19:41 WIB

Pameran Gambar Umbul II "Thong-Thong Shot" di Bentara Budaya Yogyakarta. (jogjanews.com)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Tanyakan pada anak-anak sekarang tentang Wilwo, Perot, Gonggo, Tjoelik, dan Dares. Dijamin mereka tak akan mengenal lagi nama-nama itu. Sebab, nama-nama aneh itu tak lain adalah tokoh-tokoh hantu pada gambar Umbul yang sangat masyhur di era 70-an.

Untuk mengenang kejayaan gambar Umbul, Bentara Budaya Yogyakarta menggelar pameran bertajuk Thong Thong Shot, sepanjang 1-9 Mei 2010. Thong Thong Shot adalah nama lain punakawan Petruk yang sangat dikenal oleh anak-anak pada masa 1970-an.

Gambar Umbul adalah kartu bergambar 5 x 3,5 sentimeter. Biasanya berisi gambar tokoh wayang, tokoh hantu serta cerita komik. Gambar Umbul sangat digemari anak-anak pada zamannya sebagai sarana permainan. Permainan Umbul, misalnya, adalah mengadu kartu yang dilontarkan ke udara. Kartu yang dalam posisi terlentang (gambar di atas) saat jatuh di tanah adalah pemenangnya.

Advertising
Advertising

Pameran ini menghadirkan ribuan gambar Umbul, baik yang masih utuh maupun yang sudah dipotong-potong. Materi pameran sebagian besar adalah koleksi Ibnu Wibi Winarko yang rajin berburu di kios-kios penjual barang antik.

Meski hanya sebagai sarana permainan anak, gambar Umbul ternyata punya sejarah menarik. Menurut Ibnu Wibi Winarko, gambar Umbul dimulai dari kartu bergambar yang dicetak oleh sejumlah perusahaan rokok dan cerutu pada 1940-an, sebagai hadiah atas barang-barang produksinya. Kartu-kartu itu diproduksi oleh British American Tobaco (BAT) maupun sejumlah pabrik rokok lokal di Temanggung, Jawa Tengah.

Pabrik rokok dan cerutu The Kim Pek, Temanggung, misalnya, juga menuliskan pesan-pesan unik pada kartu hadiah bergambar artis barat 1940-an. “Toean-toean kaloek maoe dapet seroetoe kudoe jang toelen dan terpilih bersih, ZONDER ISI KERTAS, tjoema bisa dapet dibeli pada Sigaren & Sigaetten Fabriek The Kim Pek, Temanggoeng, Kedoe,” begitu tertulis pada kartu hadiah tersebut.

Pengelola Bentara Budaya Yogyakarta, Hermanu, membagi pameran gambar Umbul ini menjadi beberapa periode. Periode sebelum 1950-an, ditandai dengan teks yang masih menggunakan ejaan oe untuk huruf U. Kemudian era 60-an sampai 70-an dengan teks yang masih menggunakan DJ dan Tj untuk ejaan J dan C. Terakhir adalah era setelah 70-an, teksnya sudah menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) – yang berlaku hingga saat ini.

Dari sisi teknis, gambar Umbul juga punya sejarah menarik. Pada awalnya, gambar Umbul (biasanya bergambar tokoh wayang) dicetak dengan tiga warna, yakni merah, kuning, biru. Pada era 80-an, mulailah gambar Umbul dengan teknik cetak foto.

Khusus untuk gambar Umbul dengan teknik cetak foto ini, Ibnu Wibi juga mengusung koleksi gambar Umbul seri artis terkenal di era 70-an dan 80-an. Mereka, antara lain, Ira Maya Sopha, Adi Bing Slamet, Chicha Koeswoyo, Rhoma Irama-Rita Sugiarto, dan Ahmad Albar.

Sejumlah pengunjung pameran tampak tersenyum-senyum menatap koleksi gambar Umbul seri artis terkenal era 70-an dan 80-an itu. Ya, mungkin mereka terkenang masa kecilnya dulu.

HERU CN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

40 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

47 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya