Seekor Capung yang Hanya Hidup Hari Ini

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Maret 2010 19:29 WIB

Judul Lukisan :aku-bukan-lagi-bonekamu.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Gabriella Prima Puspita Sari, akrab disapa Sari, adalah salah satu perupa perempuan yang aktif berkarya sejak pertengahan 2000-an, dengan karya-karya yang mencerminkan latar belakang seni grafis yang kuat, dan banyak ia eksperimentasikan dalam bentuk digital print, fotografi, silkscreen, dan pola grafis di atas kanvas.

Menurut kurator Farah Wardani, karya-karya Sari banyak menampilkan simbol-simbol pribadi dari perasaan serta kontemplasi personalnya akan hidup, yang ia ketengahkan lagi dengan permainan warna untuk memperkuat narasi dari simbol-simbol tersebut. “Warna, dan objek spesifik selalu menjadi elemen penting dalam karya-karyanya,” kata Farah dalam catatan kuratorialnya di situs viviyipartroom.com.

Sekitar dua tahun belakangan, Sari mengetengahkan capung sebagai ikon karya-karyanya. Dalam pameran tunggal keduanya di Vivi Yip Art Room, Jakarta Selatan, mengetengahkan sang capung dalam satu rangkaian karya dengan narasi yang utuh.

Advertising
Advertising

Capung dalam karya-karyanya adalah seperti sebuah karakter ‘teman imajiner’ yang selalu hadir dalam hidup barunya ini. Sari sendiri tak terlalu mencoba membuat penjelasan yang berlebihan mengenai pengetengahan sang capung ini dalam proses pengkaryaannya.

Ia hanya tahu, capung – seperti juga beberapa serangga lainnya, hidup hanya sampai 24 jam – walau larvanya sebelumnya bisa tumbuh bertahun-tahun dalam kepompong. Begitu lepas, capung terbang dan menikmati hidupnya yang hanya sehari – yang bagi kita mungkin tak berarti dan lewat begitu saja, tapi menjadi keseluruhan hidup baginya.

Dan itulah yang ingin disampaikan Sari dengan pameran bertajuk Sehari kali ini. Bagaimana hidup keseharian dengan segala kesederhanaan, rutinitas, kisah-kisah kecil, dan persoalan-persoalan membumi yang dihadapi bisa menjadi begitu berarti bagi seseorang, walau mungkin bisa juga dianggap remeh atau lewat begitu saja bagi orang lain.

12 karyanya dalam pameran ini dibagi 4 bagian: serial Pagi, Siang, Sore dan Malam. Warna-warna biru, hijau mendominasi bagian Pagi dan Siang, Sore diliputi oleh nuansa merah jingga bagai senja. Untuk menandai waktu itu, Sari juga menampilkan obyek-obyek yang menyiratkan benda-benda, kegiatan serta lingkungan sehari-hari seperti kereta bayi, tanaman, perabot dapur dan televisi di ruang tamu.

Lalu malam dengan hitam yang diakhiri dengan lukisan penutup bernuansa putih di atas putih, menandai akhir dari hidup sehari si Capung, teman imajinernya yang menjadi maskot bagi keseharian hidup Sari dan rumah tangganya yang sedang bermulai. Dimana setiap hari dalam hidup menjadi harus dihargai dan berarti, seperti tak akan ada esok lagi.

Nurdin Kalim/viviyipartroom.com

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

45 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

52 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya