5 Orang Ditangkap dalam Penyelidikan Kematian Matthew Perry, Termasuk Asisten hingga Dokter

Reporter

Hanin Marwah

Editor

Marvela

Jumat, 16 Agustus 2024 13:36 WIB

Matthew Perry. Foto: Instagram/@friends

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang ditetapkan sebagai terdakwa di tengah penyelidikan kasus narkoba atas kematian bintang serial Friends, Matthew Perry. Kelimanya dianggap telah memanfaatkan persoalan kecanduan Matthew Perry atas konsumsi narkotika jenis ketamin untuk memperkaya diri mereka sendiri.

Matthew Perry ditemukan meninggal di usia 54 tahun pada 28 Oktober 2023, di bak mandi air panas rumahnya di Los Angeles. Pada saat itu, kematiannya ditetapkan sebagai overdosis yang tidak disengaja karena adanya jejak ketamin yang ditemukan dalam tubuhnya. Namun, pada Mei lalu, Departemen Kepolisian Los Angeles atau LAPD mengatakan sedang bekerja sama dengan otoritas federal untuk menyelidiki sumber ketamin yang dikonsumsinya.

Sebagaimana yang dilaporkan Departemen Kehakiman dalam konferensi pers Kamis, 15 Agustus 2024, penyelidikan yang dilakukan berhasil mengungkap adanya jaringan kriminal bawah tanah yang luas, termasuk di dalamnya melibatkan asisten dan dokter medis yang menangani mendiang. Mereka didakwa atas upaya mengambil keuntungan dari aktor tersebut dengan menjual ketamin kepadanya.

"Jaringan ini mencakup asisten yang tinggal di rumah, berbagai perantara, dua dokter medis, dan sumber utama pasokan narkoba yang dikenal sebagai ‘The Ketamin Queen’," kata Jaksa AS Martin Estrada, dilansir dari Variety. "Para terdakwa ini mengambil keuntungan dari masalah kecanduan Tn. Perry untuk memperkaya diri mereka sendiri. Mereka tahu apa yang mereka lakukan salah. Mereka tahu apa yang mereka lakukan berisiko membahayakan Tn. Perry, tetapi mereka tetap melakukannya. Pada akhirnya, para terdakwa ini lebih tertarik untuk mengambil untung dari Tn. Perry daripada peduli dengan kesejahteraannya."

Lima Terdakwa dan Hukuman yang Ditetapkan

Advertising
Advertising

Terdakwa utama dalam kasus ini adalah dokter Salvador Plasencia dan pengedar narkoba Jasveen Sangha. Keduanya bekerja sama dengan dokter Mark Chavez, asisten Matthew Perry yang tinggal di rumah Kenneth Iwamasa. Satu orang lainnya yang terlibat dan ditetapkan sebagai terdakwa adalah seorang broker bernama Erik Fleming.

Selama periode dua bulan pada musim gugur tahun 2023, mereka mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin kepada Matthew Perry dengan imbalan uang tunai sebesar 55.000 dolar AS atau sebesar Rp 864 juta. Mereka berkomunikasi melalui pesan singkat yang kemudian juga menjadi barang bukti dalam penyelidikan ini. Meski begitu, diketahui Salvador Plasencia dan Jasveen Sangha mengaku tidak bersalah atas tuduhan pidana terhadap mereka.

Sebagaimana tertulis pada laman BBC, Mark Chavez, Kenneth Iwamasa, dan Erik Fleming telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan yang dilayangkan. Sedangkan dua lainnya, Salvador Plasencia dan Jasveen Sangha yang juga dikenal sebagai “The Ketamin Queen” baru ditangkap dan hadir di Pengadilan Distrik AS di pusat kota Los Angeles, Kamis, 15 Agustus 2024.

Mark Chavez setuju untuk mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin, mengakui dalam perjanjian pembelaannya bahwa ia menjual ketamin kepada Plasencia. Ia dijadwalkan untuk didakwa pada Jumat, 30 Agustus 2024 dan menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun. Sedangkan Mark Fleming dan Kenneth Iwamasa telah menandatangani perjanjian pembelaan yang telah disepakati dan menghadapi hukuman penjara masing-masing hingga 25 dan 15 tahun.

Sebagai seorang dokter, Salvador Plasencia dinilai mengetahui bahaya yang dapat Matthew Perry alami, tetapi tetap menawarkan ketamin kepadanya. Ia bahkan sengaja menjual satu botol ketamin seharga 12 dolar menjadi 2 ribu dolar kepada mendiang.

Pemerintah berpendapat bahwa ia seharusnya tidak boleh menjalankan klinik atau merawat pasien manapun sebagai syarat pekerjaannya. Meski demikian, Hakim Alka Sagar membebaskan Salvador Plasencia dengan jaminan sebesar 100.000 dolar atau sekitar Rp 1,571 miliar dengan alasan kebutuhan pasien yang sedang ia tangani. Hakim juga menahan paspornya dan meminta ia memasang tanda di kliniknya yang menyertakan informasi seputar kasus federal yang sedang berlangsung dan meminta tanda tangan dari pasien yang ingin berobat bahwa mereka mengetahui kasus yang melibatkan sang dokter. Sidang berikutnya untuk Salvador dijadwalkan pada 8 Oktober.

Sementara itu, Jasveen Sangha awalnya muncul di pengadilan pada Maret dan dibebaskan dengan jaminan, meskipun Hakim Sagar mencabut jaminannya pada Kamis, 15 Agustus dan mengembalikannya ke tahanan US Marshal. Hakim mengatakan bukti menunjukkan Sangha berkomitmen pada perdagangan narkoba dan hidup dari hasil penjualannya, sebagaimana dilaporkan laman ABC News. Sidang lanjutannya akan dilakukan pada 15 Oktober mendatang.

ABC NEWS | VARIETY | BBC

Pilihan Editor: Hasil Autopsi Ungkap Matthew Perry Meninggal karena Efek Akut Ketamine

Berita terkait

Kenapa Matthew Perry Tidak Masuk Segmen In Memoriam Emmy Awards 2024?

22 jam lalu

Kenapa Matthew Perry Tidak Masuk Segmen In Memoriam Emmy Awards 2024?

Para penggemar Matthew Perry mempertanyakan mengapa bintang Friends itu tidak disertakan dalam segmen In Memoriam Emmy Awards ke-76.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Ibu Rumah Tangga di Timika, Diduga Edarkan Obat Terlarang tanpa Izin

1 hari lalu

Polisi Tangkap Ibu Rumah Tangga di Timika, Diduga Edarkan Obat Terlarang tanpa Izin

Tim opsnal Satresnarkoba menerima info tentang aktivitas SR yang dicurigai sering memperjualbelikan obat terlarang jenis Alprazolam.

Baca Selengkapnya

Ditnarkoba Polda Papua Musnahkan 210 Paket Sabu dan Hampir 1 Kg Ganja

2 hari lalu

Ditnarkoba Polda Papua Musnahkan 210 Paket Sabu dan Hampir 1 Kg Ganja

Ditnarkoba Polda Papua menghancurkan barang bukti narkoba dari penangkapan selama dua pekan awal September 2024.

Baca Selengkapnya

BNN Tangkap Bos Kartel Narkoba di Kalimantan Tengah, 2 Tahun Buron

5 hari lalu

BNN Tangkap Bos Kartel Narkoba di Kalimantan Tengah, 2 Tahun Buron

MA mengabulkan kasasi jaksa penuntut umum dan menjatuhi bandar narkoba itu vonis 7 tahun penjara, dan denda sebesar Rp 1 miliar.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Janji Akan Pasang CCTV untuk Atasi Masalah Tawuran hingga Narkoba di Jakarta

6 hari lalu

Pramono Anung Janji Akan Pasang CCTV untuk Atasi Masalah Tawuran hingga Narkoba di Jakarta

Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung memaparkan janjinya soal atasi permasalahan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Pecat 9 Polisi Imbas Kasus Pelecehan Seksual, Pencurian hingga Narkoba

6 hari lalu

Polda Bali Pecat 9 Polisi Imbas Kasus Pelecehan Seksual, Pencurian hingga Narkoba

Polda Bali memecat sembilan anggota polisi berpangkat Bintara karena melakukan tindak kejahatan, di antaranya kekerasan, pelecehan seksual, hingga penyalahgunaan narkoba.

Baca Selengkapnya

Pengendara yang Acungkan Senjata Tajam di Pulogadung jadi Tersangka

8 hari lalu

Pengendara yang Acungkan Senjata Tajam di Pulogadung jadi Tersangka

Hasil tes urine Danovan Sembiring Meliala, pengendara yang acungkan senjata tajam, positif mengonsumsi metamfetamin

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Satu Keluarga Pengedar Sabu di Cikarang Selatan

10 hari lalu

Polisi Tangkap Satu Keluarga Pengedar Sabu di Cikarang Selatan

Polisi menangkap enam tersangka pengedar sabu di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Tiga di antaranya adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Ambil dan Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polres Barelang Dipecat

12 hari lalu

Ambil dan Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polres Barelang Dipecat

Kasat Narkoba Polres Barelang, Batam, dan dua anggotanya dipecat karena menilap barang bukti sabu sebanyak 1 kilogram lalu menjualnya

Baca Selengkapnya

Propam Polda Kepri Masih Periksa Kasat Narkoba Polresta Barelang Soal Hilangnya Barang Bukti Sabu 1 Kg

13 hari lalu

Propam Polda Kepri Masih Periksa Kasat Narkoba Polresta Barelang Soal Hilangnya Barang Bukti Sabu 1 Kg

Propam Polda Kepri masih memeriksa Kasat Narkoba dan 9 anak buahnya soal hilangnya barang bukti sabu 1 kg.

Baca Selengkapnya