Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Minggu, 31 Maret 2024 11:15 WIB

Film Kiblat. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Film Kiblat langsung menuai kontroversi setelah poster dan trailernya diluncurkan. Bahkan, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI program dakwah, Cholil Nafis menilai film Kiblat sebagai kampanye hitam terhadap ajaran agama.

“Kalau ini benar, sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama. Maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” tulis Cholil dalam keterangan unggahannya, dikutip Tempo, Rabu, 27 Maret 2024.

Rumah produksi Leo Pictures menarik kembali poster dan trailer film Kiblat. Leo Pictures juga meminta maaf atas kontroversi yang ditimbulkan dalam pembuatan film Kiblat. Permintaan maaf tersebut disampaikan usai pihak produksi bertemu MUI untuk membahas film tersebut.

Beberapa film Indonesia menuai kontroversi karena ada yang melanggar norma sosial dan agama, menyinggung seksualitas atau gender, serta memicu konflik. Salah satu film terbaru yang menuai kontroversi adalah Kiblat. Selain film Kiblat, terdapat film Indonesia lainnya yang menuai kecaman atau kritik dari publik sebagai berikut:

Poster film Kucumbu Tubuh Indahku. Twitter.com

Advertising
Advertising

Kucumbu Tubuh Indahku (2018)

Film Kucumbu Tubuh Indahku ini mendapatkan penolakan dari Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan. Ia keberatan jika film ini, ditayangkan di wilayahnya karena memiliki unsur ajakan kepada masyarakat untuk menjadi LGBT. Ia merasa takut generasi muda menerima perbuatan penyimpangan seksual yang bertentangan dengan nilai agama. Selain itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris juga menolak film tersebut karena bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Film ini menyoroti kehidupan utama dari Rianto, seorang penari lengger. Film ini menceritakan tiga babak kehidupan pria bernama Arjuno yang diperankan oleh Raditya Evandra, Muhammad Khan, dan Rianto. Penari menjadi seorang gemblak seorang warok.

Film Dua Garis Biru meraih banyak penghargaan di berbagai festival. Film yang dibintangi Adhisty Zara dan Angga aldi Yunanda ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat karena memberikan gambaran baru mengenai pendidikan seks di masa remaja. Film yang ditulis dan disutradarai oleh Gina S Noer ini meraih 2.538.473 penonton selama masa penayangannya di bioskop. imdb.com

Dua Garis Biru (2019)

Saat perilisan trailer Dua Garis Biru, banyak publik menolak penayangan film tersebut karena memiliki kisah negatif terkait anak sekolah yang hamil di luar nikah. Sutradara dan penulis skenario film ini, Gina S. Noer menanggapi positif kecaman tersebut yang meyakini publik dapat memahami cerita dalam film tersebut seiring berjalannya waktu.

“Dari melihat trailer-nya yang sepenggal, mungkin ada reaksi ketakutan yang membuat adanya kontroversi tersebut," kata Gina, pada 27 Juni 2019, seperti diberitakan Antara.

Dua Garis Biru mengisahkan pasangan remaja Dara dan Bima yang suatu hari bermain bersama di rumah. Setelah itu, Dara dinyatakan hamil. Dara dan Bima pun harus menyelesaikan permasalahan ini dan menghadapi keluarga.

Poster Para Betina Pengikut Iblis 2. Foto: Max Pictures.

Para Betina Pengikut Iblis (2023)

Judul film ini sempat dikecam karena ada kata “betina” yang langsung ditanggapi sutradara Rako Prijanto.

“Ini jawaban pribadi saya, ya. Saya itu nggak tega menggunakan kata 'perempuan' menjadi pengikut iblis. Saya, kok, nggak tega. Karena menurut saya, perempuan itu harus kita hormati, harus kita sayangi, harus mempunyai rasa humanis yang tinggi, berakhlak baik yang nggak mungkin dipengaruhi oleh iblis,” ujar Rako, pada 27 Januari 2023.

Diksi ‘betina” bukan sekadar menyamakan perempuan dengan binatang. Selain itu, pemilihan diksi tersebut turut merepresentasikan karakter dalam film.

Film ini mengikuti tiga perempuan ingin membalas dendam dan rela menggadaikan dirinya untuk bersekutu dengan iblis. Dua perempuan ini adalah Sumi dan Sari yang bersekutu dengan iblis.

Kiblat (2024)

Film Kiblat mendapatkan kecaman yang salah satunya datang dari Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis. Ia memprotes film karena menggunakan istilah dan simbol agama Islam. Film tersebut menggunakan promosi sensitif dan kontroversi sehingga tidak boleh ditonton. Bahkan, film ini termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama.

Film Kiblat mengangkat cerita yang berfokus pada kehidupan Ainun. Ia tinggal di kampung bersama bibinya tanpa mengetahui siapa sosok kedua orangtuanya. Ia mengagumi Abah Mulya, pemimpin padepokan sakti di Kampung Bumi Suwung dan ternyata ayah kandungnya yang tiba-tiba meninggal dunia. Ia bersama dua temannya pun menelusuri kejadian tersebut dan menemukan Abah mengikuti aliran sesat sehingga tidak salat dan mendengarkan azan.

RACHEL FARAHDIBA R | ANWAR SISWADI | CHITRA PARAMAESTI | AISHA SHAIDRA

Pilihan Editor: Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Berita terkait

5 Kontroversi Bob Marley, Isu Plagiat hingga Poligami

5 hari lalu

5 Kontroversi Bob Marley, Isu Plagiat hingga Poligami

11 Mei 1981 Bob Marley meninggal dunia. Musisi reggae tersebut semasa hidupnya kerap berkaitan dengan kontroversi, Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

22 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

23 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

23 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

25 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Dua Hati Biru Tembus 75.018 Orang di Hari Pertama Tayang, Penonton Sebut Film Terbaik

27 hari lalu

Dua Hati Biru Tembus 75.018 Orang di Hari Pertama Tayang, Penonton Sebut Film Terbaik

Apresiasi positif tercermin di cuitan mereka di X yang menilai Dua Hati Biru merupakan salah satu film terbaik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

29 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

37 hari lalu

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.

Baca Selengkapnya

Chand Parwez Ungkap Alasan Film Dua Hati Biru Tidak Tayang Saat Lebaran

39 hari lalu

Chand Parwez Ungkap Alasan Film Dua Hati Biru Tidak Tayang Saat Lebaran

Parwez mengungkapkan alasannya memilih 17 April 2024 atau sepekan setelah lebaran untuk merilis film Dua Hati Biru.

Baca Selengkapnya