5 Karya Monumental SH Mintardja, Pionir Cerita Silat Nusantara

Reporter

Malini

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 19 Januari 2024 06:50 WIB

Jurus Api di Bukit Menoreh

TEMPO.CO, Jakarta - SH Mintardja adalah salah satu pelopor penulis cerita silat Nusantara. Karya-karyanya mengangkat dan mempopulerkan genre cerita silat di Indonesia.

Kisah berjudul Api di Bukit Menoreh serta Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua karya klasik dan terkenal SH Mintardja, yang mengulik pergulatan kekuasaan di tanah Jawa di masa lampau.

Dikutip dari Antara, karya-karya SH Mintardja lainnya berjudul Tanah Warisan, Kembang Kecubung, dan Sayap-Sayap Terkembang.

Berikut adalah 5 karya terkenal dari SH Mintardja, yang telah menjadi bagian penting dari warisan sastra Indonesia.

1. Api di Bukit Menoreh

Advertising
Advertising

Dirujuk dari Majalah Tempo, Api di Bukit Menoreh dicetak sejak 1968 oleh koran tertua di Yogyakarta, Kedaulatan Rakyat. Terdapat empat seri, seri pertama hingga ketiga masing-masing terdiri atas 100 episode, sedangkan seri keempat selesai 96 episode.

Agung Sedayu adalah tokoh yang paling digemari. Dalam cerita ini, Agung Sedayu diajari jurus silat oleh kakaknya, Untara. Dua karakter itu bertolak dari hubungan dua saudara.

2. Nagasasra dan Sabuk Inten

Cerita ini adalah salah satu karya monumental SH Mintardja yang terdiri dari banyak sekuel. Dalam Nagasasra dan Sabuk Inten, Mintardja menjelaskan perebutan kekuasaan antara para wali dan kelompok abangan di Kerajaan Demak. Perebutan kekuasaan serupa terjadi dari Orde Lama ke Orde Baru pada 1967.

Mintardja menciptakan karya yang melegenda dengan Mahesa Janar sebagai tokoh utama. Serial ini berhasil menarik perhatian pembaca dengan alur cerita yang seru dan tokoh-tokoh yang kuat. Bahkan kemudian diadaptasi menjadi produksi serial sandiwara radio.

3. Tanah Warisan

Tanah Warisan adalah karya lain dari SH Mintardja yang juga sangat populer di kalangan pembaca cerita silat.

Cerita ini sukses menarik perhatian pembaca dengan adegan-adegan pertarungan yang epik dan alur cerita yang menegangkan dan berjumlah 8 episode.

4. Suramnya Bayang-Bayang

Suramnya Bayang-Bayang merupakan salah satu karya terkenal SH Mintardja yang juga tidak kalah populer. Cerita yang berjumlah 36 episode ini akan membawa pembaca ke dalam dunia yang gelap namun penuh warna, di mana tokoh-tokoh kuat saling berhadapan dalam pertarungan sengit.

5. Sayap-Sayap Terkembang

Sayap-Sayap Terkembang adalah karya lain dari SH Mintardja yang patut diperhitungkan. Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan pendekar muda menghadapi berbagai konflik yang menarik. Cerita ini dikemas dalam jumlah 67 episode.

Warisan sastra SH Mintardja dalam genre cerita silat tetap hidup dan terus dikenang oleh para penggemarnya, serta menjadi bagian penting dari sejarah sastra Indonesia.

MAJALAH TEMPO | ANTARANEWS
Pilihan editor: Mengenang SH Mintardja, Maestro Penulis Cerita Silat yang Berpulang 25 Tahun Lalu

Berita terkait

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

16 jam lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

1 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

2 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

2 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

3 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

3 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

3 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya