Khusyuk Gladi Bersih dan Warna Dekorasi Dhaup Ageng Pura Pakualaman Yogyakarta

Senin, 8 Januari 2024 23:56 WIB

Gladi bersih Dhaup Ageng Pura Pakualaman digelar Senin (8/1). Dok. Pura Pakualaman.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Prosesi pernikahan agung atau Dhaup Ageng yang digelar Pura Pakualaman Yogyakarta pekan ini diwarnai sejumlah aktivitas. Prosesi Dhaup Ageng ini merupakan pernikahan putra bungsu Raja Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam X yakni BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti.

Gladi Bersih di Dhaup Ageng

Pada Senin, 8 Januari 2024 misalnya, dalam sejumlah prosesi yang digelar, turut dilangsungkan juga gladi bersih. Calon pengantin putra BPH Kusumo Kuntonugroho, calon pengantin putri Laily Annisa Kusumastuti serta kerabat Pura Pakualaman GPH Indro Kusumo selaku Cepeng Damel dan GPH Wijoyo Harimurti selaku kakak mempelai putra menggelar gladi bersih akad nikah.

Gladi bersih dimulai dari calon kedua mempelai dari Pura Pakualaman berjalan menuju Masjid Besar Pakualaman dengan diiringi dua bregada prajurit yaitu Lombok Abang dan Plangkir dan dihantarkan oleh para pangeran. Setelah akad nikah selesai, pengantin putri mendahului masuk ke Pura Pakualaman dari Masjid Besar disusul pengantin putra diiringi prajurit bregada.

Pura Pakualaman telah memastikan tidak ada kirab pengantin dalam prosesi Dhaup Ageng yang puncaknya berlangsung 10-11 Januari 2024. "Untuk kirab memang tidak ada dalam tradisi Pakualaman, kecuali ada jumenengan atau penobatan seorang adipati," kata Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyo Wisroyo Senin.

Tidak Ada Kirab Seperti di Keraton Yogyakarta

Radyo mengatakan dalam tradisi Dhaup Ageng di Pura Pakualaman, kirab ditiadakan karena pelaksanaannya dari awal sampai akhir hanya berlangsung di satu titik yakni Pura Pakualaman saja. "Berbeda dengan Dhaup Ageng di Keraton Yogyakarta (dulu), karena selain di Keraton Yogyakarta, resepsinya juga digelar di Kompleks Kepatihan, Malioboro," ujarnya.

Advertising
Advertising

Masyarakat sendiri bisa tetap menyaksikan rangkaian Dhaup Ageng mulai dari prosesi akad hingga resepsi pada 10 dan 11 Januari 2024 melalui sejumlah layar monitor. "Akan ada videotron yang rencananya dipasang di Alun-alun Sewandanan, di depan Pura Pakualaman," kata dia.

Pada Senin ini, puluhan orang yang tergabung dalam tim artistik Dhaup Ageng Pura Pakualaman tampak mulai menyiapkan dekorasi acara itu. Penataan dekorasi Dhaup Ageng melibatkan tim Mayasari atau perhimpunan profesional penggemar dan pembuat rangkaian bunga Nusantara yang sudah berdiri sejak 1967 di Yogyakarta.

"Untuk dekorasi ini ada 400-an papah janur muda dan 50-an lebih bambu, dan 70 gedebog (batang pohon pisang) untuk dirangkai menjadi penjor atau umbul-umbul," kata Ketua Koordinator Tim Artistik Dhaup Ageng Pura Pakualaman Sita Adisakti.

Bunga bunga yang digunakan paling banyak berupa melati, mawar putih dan merah. "Untuk umbul-umbul yang disiapkan total ada 52 yang satu jenis dan didesain khusus, dengan tinggi 7,5 meter," kata dia. Walhasil dengan dekorasi itu suasana di kawasan Pura Pakualaman bakal cukup berwarna saat puncak prosesi Dhaup Ageng digelar.

Sita menambahkan saat proses ijab kabul dan resepsi hari pertama pada Rabu 10 Januari nanti kedua mempelai akan memakai pakaian serba putih. Sementara di resepsi hari kedua atau 11 Januari kedua mempelai akan menggunakan pakaian dengan corak merah putih.

Pilihan Editor: Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Mengenal Prosesi Nyengker Calon Mempelai

Berita terkait

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

6 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

7 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

10 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

31 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

33 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

41 hari lalu

Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

Digelar bertepatan Hari Kartini 21 April 2024, event lari di Yogyakarta ini sekaligus sarana me time dan healing kaum perempuan.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

42 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

13 Maret 2024

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya