Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Marvela

Kamis, 2 November 2023 11:17 WIB

Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan puisi saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 24 Agustus 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan dan penyair K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau yang kerap disapa Gus Mus hadir sebagai penampil utama dalam Gelar Sastra Jawa 2023. Acara yang menjadi ajang pujangga daerah untuk bersilaturahmi itu digelar di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo pada Selasa malam, 31 Oktober 2023.

Sebelum membacakan puisi-puisinya, Gus Mus mengajak seluruh penonton untuk ikut mendoakan Palestina yang sedang berjuang melawan konflik. Ia meminta agar para hadirin yang beragama Islam turut membaca Alfatihah untuk saudara di Palestina yang tengah dilanda musibah kejahatan kemanusiaan.

“Sebelum saya membaca sajak-sajak, kepada saudaraku yang beragama Islam, saya minta keihlasan hati untuk membaca fatihah. Seraya mohon kepada Allah subhanahu wata’ala, untuk merahmati Palestina dan rakyat Palestina, untuk merahmati Indonesia dan bangsa Indonesia, Al-fatihah," ujar Gus Mus membuka penampilan puisinya saat berada di podium.

Gus Mus Awali dengan Puisi "Zaman Kemajuan"

Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin (Taman Pelajar Islam), Leteh, Rembang itu mengawali penampilannya dengan membaca puisi yang berjudul Zaman Kemajuan. "Dulu pada jaman Orde Baru, saya pernah membaca puisi ini yang berakibat ketua panitianya diamankan oleh pihak berwenang. Saya baca puisinya. Inilah zaman kemajuan, ada sirup rasa jeruk dan durian, ada keripik rasa keju dan ikan, ada republik rasa kerajaan,” tutur Gus Mus membacakan puisinya.

Gus Mus Bacakan Puisi dari Berbagai Zaman

Advertising
Advertising

Usai membawakan puisi yang menyinggung soal 'Republik Rasa Kerajaan,' Gus Mus mengundang gelak tawa penonton dengan pembawaannya yang santai. Penampilannya diselingi pengantar yang menggelitik untuk mencairkan suasana semakin akrab.

Puisi-puisi yang dibacakan oleh sastrawan itu meliputi puisi yang ditulisnya dari berbagai zaman, mulai dari masa muda, masa represi, hingga puisi yang paling akhir ditulis.

Dalam acara yang bertajuk Silaturahmi Indonesia malam itu, Gus Mus juga berjanji hanya membawakan puisi cinta saja. Ia mengaku ingin tampil dengan membawakan karya yang lebih santai agar lebih menarik untuk para penonton. Puisi cinta pertamanya berjudul Bila Kutitipkan.

Setelah itu, Gus Mus mulai membacakan sekitar 4 puisi lainnya dengan genre berbeda, di antaranya yaitu, Puisi Islam, Anonim, Sajak Cinta, dan Senyum Subuh. Penampilannya ditutup oleh tepuk tangan meriah dari penonton yang terpukau dengan puisi-puisi karya Gus Mus.

INTAN SETIAWANTY

Pilihan Editor: 78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

14 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

14 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya