Kisah Sedih Lagu Lancang Kuning Dinyanyikan Massa Aksi di Pulau Rempang, Ini Liriknya

Jumat, 15 September 2023 14:10 WIB

Masyarakat Melayu Bersatu menggelar demonstrasi di depan Kantor BP Batam pada Rabu, 23 Agustus 2023. Mereka menolak rencana relokasi 16 kampung adat di Pulau Rempang dan Pulau Galang. TEMPO/YOGI EKA SAHPUTRA

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik di Pulau Rempang yang bermula dari penolakan masyarakat setempat terhadap pembangunan proyek Rempang Eco City semakin memanas. Tidak pantang menyerah demi menyelamatkan eksistensi masyarakat adat Pulau Rempang, demonstrasi pun dilakukan. Ratusan massa melakukan demo di depan kantor BP Batam tak jauh dari pelabuhan sambil menyanyikan lagu Lancang Kuning. Ini lagu rakyat Riau.

Tidak ada kericuhan, lagu Lancang Kuning menggema di lokasi demo. Lancang memiliki arti sebuah perahu dengan ukuran berbeda atau alat perhubungan air pada masa lalu. Berdasarkan kamparkab.go.id, lancang kuning berasal dari kerajaan di Bukit Batu, wilayah Kabupaten Bengkalis. Kerajaan ini diperintah oleh Datuk Laksamana Perkasa Alim yang dibantu oleh Panglima Umar dan Panglima Hasan.

Suatu hari, Umar menghadap Datuk Laksamana menyampaikan keinginannya mempersunting Zubaidah. Permohonan Umar disambut baik oleh datuk, tetapi tidak untuk Panglima Hasan karena juga mencintai Zubaidah. Hasan melakukan balas dendam dengan menyuruh bomo untuk menyampaikan kepada datuk bahwa ia bermimpi datuk membuat lancang kuning yang mengamankan perairan dari Lanun. Datuk Laksamana pun melakukannya.

Lalu, ketika lancang kuning hampir selesai, ada berita bahwa Bathin Sanggoro melarang para nelayan Bukit Batu mencari ikan di Tanjung Jati. Mendengar berita tersebut, datuk memerintahkan Umar menemui Bathin Sanggoro, meskipun sang istri sedang hamil tua dan sebentar lagi akan melahirkan. Saat bertemu dengan Umar, Bathin Sanggoro terkejut, karena tidak pernah melarang nelayan menangkap ikan. Bathin Sanggoro pun menyarankan Umar agar berita ini diselidiki dari mana asal muasalnya.

Berdasarkan smkabdurrab.sch.id, tepat pada purnama, lancang kuning diluncurkan ke laut yang dihadiri petinggi kerajaan dan warga. Semua warga bergembira, kecuali Zubaidah karena Umar sudah satu bulan pergi dan belum juga kembali. Setelah semua keperluan peluncuran lancang kuning siap, Pawang Domo memberikan petunjuk kepada datuk untuk memulai acaranya.

Advertising
Advertising

Namun, ketika ingin diluncurkan, lancang kuning tidak bergerak sehingga acara diundur. Domo mengatakan kepada datuk bahwa perlu ada korban agar lancang kuning tetap jalan, yaitu perempuan hamil sulung yang termenung.

Hasan memutuskan untuk pergi ke rumah Zubaidah dan melihatnya sedang duduk termenung. Saat Zubaidah menolak permintaan Hasan untuk menjadi suaminya, ia ditarik dan ditutup matanya untuk diluncurkan lancang kuning. Hasan pun mendorong Zubaidah ke bawah lancang kuning untuk diluncurkan ke laut. Hanya didorong beberapa orang saja lancang kuning dapat meluncur dengan cepat. Setelah lancang kuning sampai di laut, darah dan daging Zubaidah berserakan di tanah. Saat itu juga, Umar berlabuh dan langsung menjumpai sang istri.

Hasan menjelaskan bahwa Zubaidah telah dijadikan gilingan lancang kuning oleh Datuk Laksamana. Saat bertemu, Umar langsung menyerang datuk dengan pedang sehingga nyawanya tidak tertolong. Saat itu, Pawang Domo juga datang dan menceritakan bahwa kematian Zubaidah adalah ulah Hasan. Umar yang langsung melihat Hasan dengan cepat menancapkan pedang ke tubuhnya sampai tak sadarkan diri.

Setelah itu, Umar mengakui perbuatannya kepada warga sehingga akan pergi dengan lancang kuning untuk selama-lamanya. Lancang kuning memiliki makna sebagai kebesaran Kerajaan Riau dalam menguasai maritim yang dijadikan lagu berjudul Lancang Kuning dan dinyanyikan massa aksi penolakan di Pulau Rempang.

Lirik Lagu Lancang Kuning

Lancang kuningLancang kuning belayar malamBelayar malam...

Lancang kuningLancang kuning belayar malamHai belayar malam...

Haluan menujuHaluan menuju ke laut dalam...Haluan menujuHaluan menuju ke laut dalam...

Lancang kuning belayar malam... Kalau nakhodaKalau nakhoda kuranglah fahamKuranglah faham...

Kalau nakhodaKalau nakhoda kuranglah fahamHai kuranglah faham...

Alamatlah kapalAlamatlah kapal akan tenggelam...Alamatlah kapalAlamatlah kapal akan tenggelam...

Lancang kuning belayar malam... Lancang kuningLancang kuning menentang badaiMenentang badai...

Lancang kuningLancang kuning menentang badaiHai menentang badai...

Tali kemudiTali kemudi berpilit tiga...Tali kemudiTali kemudi berpilit tiga...

Lancang kuning belayar malam...

RACHEL FARAHDIBA R I SDA

Pilihan Editor: Konflik Pulau Rempang: respons Jokowi, Anies Baswedan, Mahfud MD, Panglima TNI sampai Masyarakat Adat

Berita terkait

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

4 hari lalu

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

Tim solidaritas nasional untuk Rempang membeberkan kondisi di Rempang saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

7 hari lalu

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

Tradisi halalbihalal Pulau Rempang dilakukan dengan mengusung tradisi Melayu. Ada pesan penolakan relokasi karena PSN Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya

Ratusan Warga Hadiri Halalbihalal Rempang, Terus Suarakan Tolak Relokasi

8 hari lalu

Ratusan Warga Hadiri Halalbihalal Rempang, Terus Suarakan Tolak Relokasi

Selain ajang silaturahmi, momen ini menunjukkan sikap warga Rempang yang masih menolak relokasi sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

22 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

28 hari lalu

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan

Baca Selengkapnya

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

29 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

31 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

34 hari lalu

Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

Wisatawan di Ancol saat musim liburan tembus 100 ribu, tetapi yang naik perahu wisata tak banyak

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

38 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

51 hari lalu

Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

Tim Solidaritas Nasional menilai Kepala BP Batam tidak kunjung mendengarkan permintaan masyarakat Rempang.

Baca Selengkapnya