Mengenang Master Perfilman Jepang, Ada 5 Mahakarya Akira Kurosawa

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 10 September 2022 19:58 WIB

Mengenang 100 tahun Akira Kurosawa (flickmagazine.net)

TEMPO.CO, Tokyo - Pekan ini pada tahun 1998, tepatnya 6 September 1998, dunia perfilman Jepang kehilangan salah satu maestro yang mengangkat dunia film Negeri Sakura, Akira Kurosawa.

Kurosawa adaalah sutradara kawakan yang telah berperan dalam film-film besar Jepang abad 20 tersebut meninggal dunia 24 tahun lalu.

Jejak Kehidupan Akira Kurosawa

Akira Kurosawa dilahirkan pada 23 maret 1910 di Shinigawa, Tokyo, Jepang. Ia lahir dari keluarga yang kaya, bahkan kekayaan keluarganya sudah diwariskan sejak abad ke-11. Kurosawa merupakan keturunan samurai.

Namun, terlepas dari latar belakang Jepang yang terhormat dan khas ini, ayah Kurosawa percaya bahwa dia dan saudara-saudaranya juga harus terpapar budaya Barat, jadi dia sering mengajak mereka menonton film.

Ketertarikan pada seni

Berdasarkan biography.com, Kurosawa mulai tertarik terhadap seni setelah ia menamatkan pendidikan di bangku sekolah menengah. Ketika itu ia belajar di Sekolah Lukisan Barat Doshisha. Pada tahun 1936, lamaran esainya untuk bekerja di studio film Photo Chemical Laboratories menarik perhatian KajirÅ Yamamoto, salah satu sutradara terbesar Jepang saat itu, yang bersikeras untuk mempekerjakan Kurosawa.

Ketika itu Kurosawa menjadi asisten sutradara selama tujuh tahun dan ia juga membuat sekitar 24 film dengan Yamamoto dan sutradara lainnya. Dengan pengalamannya bersama Yamamoto, Kurosawa belajar berbagai macam pengetahuan tentang film, salah satunya kemampuan menulis naskah.

Film awalnya diproduksi selama Perang Dunia II, dalam membuat film tersebut Kurosawa harus mematuhi tema yang telah ditentukan oleh kebijakan propaganda resmi negara.

Advertising
Advertising

Ketika itu ia membuat film berjudul...
<!--more-->

Ketika itu ia membuat film berjudul Drunken Angel yang merupakan karya ekspresif pribadi pertama Kurosawa, dibuat pada tahun 1948 dan menampilkan Toshiro Mifune yang menjadi tokoh utama favorit Kurosawa.

Mengutip kanal anaheim.edu, karya-karya Kurosawa sangat stylist dengan pesan humanisme yang mendalam dan kasih sayang untuk karakternya dan kekaguman akan kedahsyatan alam.

Kurosawa mengikuti kesuksesan domestik pertamanya dengan film yang kelak menjadi hits internasional pertamanya, Rashomon (1950), sebuah kisah pembunuhan samurai yang diceritakan dari perspektif empat karakter yang berbeda. Film tersebut mendapatkan penghargaan di Festival Film Venesia tahun 1951, dan juga Oscar khusus untuk film asing terbaik.

Selain itu, Kurosawa juga banyak memenangkan penghargaan untuk filmnya, terutama Kagemusha (1980), sebuah epik sejarah yang sangat humanistik, dan untuk film laris Ran (1985). Pada tahun 1989 ia kembali memenangkan piala Oscar untuk Prestasi Seumur Hidup.

5 Karya Fenomenal

Kecintaan sineas Kurosawa terhadap film sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahkan banyak sutradara film di Barat yang mengadopsi filmnya, The Seven Samurai menjadi the Seven Magnificent.

“Bagi saya, pembuatan film menggabungkan segalanya. Itulah alasan saya menjadikan bioskop sebagai pekerjaan hidup saya. Dalam film, lukisan dan sastra, teater dan musik bersatu. Tapi sebuah film tetaplah sebuah film,” kata Akira Kurosawa.

Berikut 5 film monumental Akira...
<!--more-->

Berikut 5 film monumental dari Akira Kurosawa:

Drunken Angel (1948)
Dalam penggarapannya, film ini dibuat pasca perang dunia ke-2. Film ini juga dibuat saat Amerika masih menduduki jepang. Tidak heran jika nantinya film ini mendapatkan sensor yang ketat dari kebijakan propaganda resmi negara.

Film ini merupakan karya ekspresif pribadi pertama Kurosawa, dibuat pada tahun 1948 dan menampilkan Toshiro Mifune yang menjadi tokoh utama favorit Kurosawa.

Rashomon (1950)
Rashomon merupakan film yang menandai awal dari ketenaran internasional Kurosawa, serta berperan sebagai pengantar film Jepang untuk penonton asing setelah memenangkan Golden Lion di Festival Film Venesia dan Oscar kehormatan masing-masing pada tahun 1951 dan 1952.

Plot berkisar empat karakter memberikan gambaran yang berbeda dari kejadian yang sama, mengarahkan penonton untuk mempertanyakan sifat kebenaran, motivasi, interpretasi dan ingatan. Film ini juga meminjamkan namanya ke Efek Rashomon, yang mengacu pada deskripsi kontradiktif dari peristiwa yang sama yang diberikan oleh orang yang berbeda.

The Seven Samurai (1954)
Film Kurosawa yang paling terkenal berkisah tentang sebuah desa yang diserang oleh sekelompok bandit. Penduduk desa memutuskan untuk menyewa tujuh samurai pengembara untuk mengalahkan preman sebelum mereka dapat mencuri hasil panen penduduk. Dengan waktu tayang lebih dari 200 menit, film samurai pertama Kurosawa adalah film aksi klasik, dan memberikan pengaruh besar pada sinema Jepang dan Hollywood, terutama dalam remake Barat tahun 1960 The Magnificent Seven.

Kagemusha (1980)
Kagemusha menjadi karya selanjutnya dari Akira. Menampilkan sejarah dengan cara epik dan sangat humanistik. Film ini berlatar belakang zaman Sengoku dalam sejarah Jepang dan mengisahkan tentang cerita kejahatan kelas bawah.

Ran (1985).
Dalam bahasa tionghoa atau jepang, Ran bermakna kerusuhan, pemberontakan, atau perang. Film ini dibintangi oleh Tatsuya Nakadai sebagai Hidetora Ichimonji, seorang pemimpin perang zaman Sengoku yang telah berumur.

Cerita dalam film ini berdasarkan pada legenda daimyo Mri Motonari, serta tragedi Shakespeare King Lear. Ran sekaligus menjadi mahakarya terakhir Akira Kurosawa. Dengan biaya sebesar 12 juta US Dollar, film tersebut menjadi film Jepang paling ekspensif yang dibuat pada waktu itu. Pada 31 Mei 1985, Ran dirilis di Festival Film Internasional Tokyo.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : 23 Tahun Kepergian Akira Kurosawa Pencipta the Seven Samurai

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

55 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

5 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

6 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

23 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

2 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya