Mengenang Sjumandjaja: Sutradara Peraih 5 Piala Citra

Reporter

Pramodana

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 20 Juli 2022 06:00 WIB

Sutradara Sjumandjaja. unkris.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta -Tiga puluh tujuh tahun yang lalu, salah satu sutradara kampiun Piala Citra, Sjumandjaja meninggal dunia.

Mengenang Sjumandjaja, adalah sosok sineas yang lengkap dalam film nasional. Ia pernah menjadi aktor, sutradara, dan penulis skenario film. Selain itu, menulis cerita pendek, sajak, dan esai-esai kesusasteraan.

Sjumandjaja lahir pada tanggal 5 Agustus 1933 di Batavia, Hindia Belanda. Ia menempuh pendidikan tingkat atas di Sekolah Lanjutan Atas Taman Siswa.

Pada tahun 1959, ia melanjutkan pendidikan tinggi setelah mendapat beasiswa di All Union State Institute of Cinematography, Moscow, Rusia. Pada tahun 1965, ia menamatkan studinya dengan predikat sangat memuaskan berkat tugas akhirnya, Bajangan, film pendek hitam putih berbahasa Rusia yang mengangkat cerita dari novel karya penulis Amerika, Erskin Caldwell. Ia menjadi orang ketujuh serta orang non-rusia pertama yang lulus dengan predikat tersebut sejak institusi terbentuk pada tahun 1919.

Sekembalinya dari Rusia, ia mengajarkan art cinematography dalam Kursus Kader Karyawan Film pada tahun 1965. Setahun berselang, ia menjabat sebagai Direktur dalam Direktorat Film Departemen Penerangan sampai dengan tahun 1968. Selama memimpin, ia berfokus untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi dan sinematografi film nasional. z

Karena itu, Direktorat Film menerbitan SK Menteri Penerangan No. 71/1967 tentang pengumpulan dana melalui film impor yang digunakan untuk meningkatkan produksi dan rehabilitasi film nasional serta membentuk Dewan Produksi Film Nasional yang bertugas untuk menciptakan film-film percontohan.

Sjumandjaja memulai karir filmnya di rumah produksi PT. Persari. Di rumah produksi tersebut, dua cerita pendek karangannya dinaikkan ke layar lebar. Kerontjong Kemayoran difilmkan dengan judul Saodah pada 1956 sementara Anakku Sajang difilmkan dengan judul yang sama pada 1957. Di film yang disebut terakhir, ia pun menjadi asisten sutradara. Pada 1958, ia bekerja dalam departemen penulisan perusahaan tersebut di bawah pimpinan Asrul Sani.

Advertising
Advertising

Sepanjang karirnya, ia dianugrahi lima piala citra dan dinomisasikan sebanyak empat belas kali dalam perhelatan Festival Film Indonesia. Piala citra pertamanya datang dari film Laila Majenun sebagai penulis skenario terbaik pada tahun 1976.

Setahun kemudian, film Si Doel Anak Modern membuatnya diganjar dua penghargaan, sutradara terbaik dan penulis skenario terbaik. Pada tahun 1986, gelar sutradara terbaik kembali berada di tangannya berkat film Budak Nafsu. Pada tahun 1985, film Kerikil-kerikil Tajam membuatnya dianugerahi gelar cerita asli terbaik.

Saat menempuh studi di Russia, ia bertemu dengan Farida Oetoyo, mahasiswa indonesia di akademi tari Bolshoi Teater. Mereka berpacaran selama setahun sebelum menikah pada bulan Juni, tahun 1962. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua putra, Aridya Yudhistira dan Sri Aksana Sjuman, Nama terakhir merupakan mantan drummer band Dewa 19.

Setelah pernikahan sebelumnya berangkhir, Sjumandjaya menikahi Toeti Kirana, aktris Si Doel Anak Modern. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Djenar Maesa Ayu, penulis, aktris, serta sutradara. Pernikahan ini pun berakhir dengan perceraian pada tahun 1982. Dua tahun kemudian, Sjumandjaya menikah dengan Zoraya Perucha sampai akhir hayatnya.

Sutradara penggondol Piala Citra kedua terbanyak setelah Teguh Karya itu meninggal saat penggarapan film Opera Jakarta hampir selesai karena sakit lever pada 19 Juli 1985.

PRAMODANA
Baca juga : Chicco Kurniawan Ungkap Hikmah Bintangi Film Penyalin Cahaya

Berita terkait

Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

6 hari lalu

Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

Penyelenggaraan FFI dapat memberdayakan produksi film lokal Indonesia dan membuka ruang bagi film festival agar lebih dikenal.

Baca Selengkapnya

Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

8 hari lalu

Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.

Baca Selengkapnya

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

26 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

28 hari lalu

Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

29 hari lalu

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

29 hari lalu

Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.

Baca Selengkapnya

Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

29 hari lalu

Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

Sako Academy menyelenggarakan pemutaran film yang diproduseri oleh Usmar Ismail di Kota Bukittinggi. Film yang diputar berjudul Djenderal Kantjil.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

29 hari lalu

Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

29 hari lalu

Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

Sako Academy mengelar peringatan Hari Film Nasional di Kota Bukitinggi, Sumatera Barat pada Kamis 28 Maret 2024 dengan cara memutar film Usmar Ismail.

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

29 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya