Siapakah Emiria Soenassa? Usmar Ismail: Setara Kartini dan Chairil Anwar

Rabu, 6 Juli 2022 07:55 WIB

Emiria Soenassa. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi, Dira Sugandi berhasil memainkan perannya sebagai pelukis perempuan Emiria Soenassa di pertunjukan seri monolog Yang Tertinggal Di Jakarta di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki pada 2-3 Juli 2022. Pertunjukan ini merupakan hasil kerja sama Titimangsa dan KawanKawan Media bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek.

Nama Emiria Soenassa yang diperankan oleh Dira Sugandi masih asing didengar dan jarang tercatat dalam buku sejarah Indonesia. Padahal, Emiria aktif dalam ranah lukis dan menghasilkan banyak karya di masanya.

Siapakah Emiria Soenassa?

Emiria Soenassa merupakan pelukis perempuan pertama yang aktif berpameran di Indonesia. Ia lahir Tanawangko di Kampung Tidore, Sulawesi Utara pada 1894. Ia merupakan putri Sultan Tidore dan bertekad untuk pergi ke luar negeri.

Sebelumnya, ia bukanlah seorang yang aktif melukis. Bahkan dahulu ia fokus pada seni tari balet hingga belajar dari Miss Duncan dari Dalcroze School di Brussel dan Green di Amsterdam.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, sekembalinya ke Indonesia, ia sempat menjadi perawat dan kepala perkebunan. Sementara karir seni lukisnya bermula ketika banyak mengkritisi reproduksi lukisan dari Dr Pijper, saat itu jabatannya adalah Kepala Kantor Urusan Bumiputra. Sampai pada akhirnya Dr Pijper mengusulkan nama Emiria untuk membuat lukisan untuk hari ulang tahunnya.

Tak ada kata terlambat untuk memulai, Emiria yang berumur 46 tahun itu pun memajang lukisan pertamanya hasil kerja sama dengan Dr Pijper bernama Telaga warna. Pameran pertamanya bersama Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) berhasil dilaksankan di Toko Buku Kolf pada 1940.

Ciri khas dari lukisan yang dihasilkan Emiria dengan merombak seni primtif seakan-akan menjadi karya yang lebih modern. Maka dari itu, biasanya karyanya adalah gabungan antara seni adat (indigenous art) dan seni rupa modern neo-primitif.

Melansir archive.ivaa-online.org, Emiria berpameran tunggal di Gedung Poesat Tenaga Rakjat (Poetera). Selain itu, ia mendapat beberapa penghargaan dari karayanya berjudul "Pasar" dari Keimin Bunka Shidoso dan karyanya berjudul “Angklung” dari Djawa Shunbun Sjo untuk karya seni lukis berjudul.

Sebelum dikabarkan menghilang dari ranah seni lukis, ia sempar aktif dalam pameran di Taman Seni Rupa Merdeka, Kebayoran Jakarta. Lalu pada 1964, Emiria meninggal dunia di Lampung.

Selain ranah lukisnya, dalam catatan Tempo, Emiria juga aktif sebagai pemikir revolusioner pada masa kolonial Jepang pada 1949. Ia merupakan salah satu perempuan yang turut menghadiri Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

Merekam jejak Emiria, dalam majalah Perintis yang terbit pada 1951, ia disandingkan setara dengan Chairil Anwar dan Kartini oleh tokoh perfilman Indonesia Usmar Ismail.

Oleh karenanya, persembahan pameran monolog yang diadakan di Taman Ismail Marzuki merupakan bentuk penghargaan untuk Emiria semasa hidupnya. Meskipun penulis naskah Emiria Soenassa: Yang Tertinggal di Jakarta mengungkapkan kesulitannya dalam menceritakan tokoh ini karena minimnya sumber yang didapat.

FATHUR RACHMAN

Baca: Debut Monolog Dira Sugandi, Akui Punya Banyak Kesamaan dengan Pelukis Emiria Soenassa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

14 jam lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Menginspirasi Kartini Masa Kini: Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

3 hari lalu

Menginspirasi Kartini Masa Kini: Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

Juga ada talkshow tentang bagaimana menjadi Kartini masa kini yang tangguh dan mandiri.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

4 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

5 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

5 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Ucapan Hari Kartini PDIP Singgung Abuse of Power Presiden Jokowi

5 hari lalu

Ucapan Hari Kartini PDIP Singgung Abuse of Power Presiden Jokowi

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan perjuangan RA Kartini sangat fundamental bagi praktik demokrasi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

5 hari lalu

Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

Krisdayanti dan Yuni Shara bicara tentang kesetaraan pendidikan perempuan hingga perjuangan hidup dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Putri Ariani di Hari Kartini, Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi

6 hari lalu

Harapan Putri Ariani di Hari Kartini, Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi

Putri Ariani mengatakan Hari Kartini merupakan salah satu wujud hasil perjuangan memenuhi hak perempuan dalam memperoleh kesetaraan.

Baca Selengkapnya

Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

6 hari lalu

Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

9 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya