Melihat Akting Tak Biasa Kristen Stewart di Film Spencer
Reporter
Tempo.co
Editor
Istiqomatul Hayati
Selasa, 22 Februari 2022 16:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kristen Stewart menjadi perbincangan publik penggemar film, setelah namanya tercantum dalam daftar nominasi Oscar 2022 untuk kategori Pemeran Wanita Terbaik. Situasi ini berbeda 180 derajat saat menerima penghargaan Aktris Terburuk di ajang Razzie Awards 2013 karena perannya di Snow White and the Huntsman serta Twilight Breaking Dawn Part 2.
Kristen Stewart masuk nominasi Oscar 2022 lewat perannya sebagai Lady Diana di film Spencer. Aktingnya sebagai Putri Diana yang kesepian dan dikhianati, benar-benar menyublim ke dalam raga Kristen Stewart. Berkat perannya itu, ia juga masuk di nominasi Golden Globe, meski kemudian dikalahkan oleh Nicole Kidman. Ia juga masuk nominasi kategori yang sama di SAG Awards yang rupanya lebih senang memberi tempat pada Jennifer Hudson dalam film Respect.
Sesuai judulnya, film Spencer, yang bisa dinikmati di Klik Film sejak 20 Februari 2022 ini mengisahkan tentang sosok Putri Diana atau Diana Spencer. Film arahan sineas Pablo Larraín ini memotret fase hidup Diana (Kristen Stewart) di persimpangan. Rumah tangganya dengan Pangeran Charles (Jack Farthing) dikaruniai dua putra yakni William (Jack Nielen) dan Harry (Freddie Spry). Keluarga ini di ambang kehancuran.
Spencer bukanlah biografi utuh. Tujuannya pun bukan untuk mengglorifikasi Lady Di semasa hidup. Sebaliknya, adegan pertama film ini memperlihatkan Diana tersesat dan karena kesal, dia mengucap kata makian, reaksi yang wajar sebenarnya ketika merasa dikhianati dan tak kuat menahan gejolak murka.
Kehancuran rumah tangga calon penerus kerjaan Inggris ini dimulai saat Charles tepergok memberi kalung mutiara yang sama dengan miliknya kepada wanita lain. Sejak itu, hubungan keduanya dingin. Desember 1991, Diana datang terlambat ke Istana Buckingham untuk merayakan Natal dengan ibadah, jamuan makan, dan buka kado bersama Ratu Elizabeth II (Stella Gonet).
Selain asistennya bernama Maggie(Sally Hawkins), Diana merasa tak ada yang bisa dipercaya di Istana. Tekanan meninggi saat paparazi berupaya mengambil foto dari jendela kamar Diana yang tak tertutup tirai. Puncaknya, saat Diana tidakmelanjutkan makan malam dengan Sang Ratu. Ia memilih kembali ke rumah masa kecilnya. Di sanalah beban terlepas meski tak sepenuhnya.
Di fase selanjutnya, Steven Knight mengajak untuk memahami mengapa Diana Spencer menjadi seperti ini. Kecemburuan. Merasa tak aman. Kesepian. Dan ya, itu tadi di persimpangan. Semua ini dieksekusi Kristen Stewart dengan sangat brilian. Sekilas ia tampak effortless. Justru inilah daya tariknya.
Nilai lebih untuk Kristen saat memerankan sosok Lady Di, dirinya tidak butuh protetis, menaikkan atau menurunkan bobot seperti kebiasaan nomine Oscar yang lain. Lewat perubahan gaya rambut gestur, aksentuasi, Kristen Stewart menjelma Putri Diana. Kerlingan mata, cara menoleh dan menatap, semuanya adalah Diana Spencer.
Sinematografinya pun apik. Pergerakan kameranya anggun, mengikuti ketukan suasana hati Diana yang fluktuatif. Di awal, terasa puitis dan hangat. Di pertengahan meredup dan menggulita. Akhir film ini kembali menghangat.
Kini Kristen Stewart menebus dosa masa lalu lewat performa monumental dalam kariernya. Ia bisa membuat film ini menegangkan sekaligus mengagumkan. Kita melihat kepingan Kristen Stewart di sini. Di saat yang sama, kita yakin bahwa ia bukan Kristen Stewart. Dia adalah Diana. Spencer.
Baca juga: Kristen Stewart Perdana Raih Nominasi Oscar Usai Perankan Putri Diana di Spencer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.