Menyesali Kesalahannya, Rachel Vennya Ingin Kembali ke Masa Lalu

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Januari 2022 10:28 WIB

Rachel Vennya saat membuat video meminta maaf. Foto: Youtube Rachel vennya.

TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram, Rachel Vennya meminta maaf kepada publik atas tindakannya sejak kabur dari masa karantina di Wisma Atlet hingga terus menjadi bulan-bulanan masyarakat. Ia mengungkapkan permohonan maafnya melalui video yang diunggah di kanal Youtubenya, Ahad, 23 Januari 2022.

"Di sini gue mau minta maaf yang sudah disakitin sama gue. Gue minta maaf banget sama orang yang kecewa, yang ternyata gue bukan orang yang kalian pikirkan," kata dia.

Mantan istri musisi, Niko Al Hakim ini mengaku menyesal telah melakukan kesalahan bodoh dengan kabur dari masa karantina, menyuap petugas Rp 40 juta agar tak perlu dikarantina, hingga ditertawakan satu Indonesia.

"Kalau dibilang nyesal, menyesal banget, Kalau bisa mengulang waktu, gue ingin mengulang waktu. Gue bilang sama diri gue, 'lu karantina aja goblok dan ini enggak worth it banget.' Tapi ini sudah terjadi, semua orang tahu kesalahan gue, boom di nasional," ujarnya.

Rachel Vennya kabur dari karantina sepulang melakukan perjalanan dari Amerika Serikat bersama kekasihnya, Salim Nauderer dan manajernya, Maulida Khairunnia. Tidak seperti sejumlah artis lain yang berbarengan ke Amerika Serikat, melakuan karantina di hotel, ketiganya memilih kabur dengan membayar petugas sebesar Rp 40 juta. Setelah kabur, ketiganya merayakan ulang tahun Rachel dengan keluarga dan sahabat-sahabat mereka di Jakarta, Bali, dan Lombok.

Advertising
Advertising

Menurut Rachel, sejak terus disorot dan menjadi sasaran kemarahan publik, ia takut bertemu orang. "Gue merasa di titik enggak tahu harus melangkah, takut ketemu orang, takut sama yang gue hadapi."

Rachel yang dihukum empat bulan penjara dengan masa percobaan delapan bulan dan membuatnya tak perlu menjalani vonis, merasa serba salah. "Sampai berpikir apa sih yang harus gue lakukan. Semua sudah tahu gue salah, gue bisa apa," katanya. Tak ada jalan lagi baginya, ia merasa harus minta maaf ke publik dan mengakui kesalahannya.

Saat ini, kata Rachel, ia merasa perlu mundur satu dua langkah untuk bergerak maju. Ia memulai start dengan mundur ke waktu kasus ini terungkap karena kesalahannya sendiri. Ia melihat banyak hal yang baru disadarinya, mengamati orang-orang yang melihatnya bukan karena akun media sosialnya.

"Di situ gue merasa dimanusiakan banyak orang, gue jadi tahu siapa sih yang melihat gue dari gue, atau yang melihat gue dari sisi platform media sosial gue," ujarnya.

Rachel Vennya mengakui telah mengecewakan banyak orang setelah kabur dan bisa saja membawa virus bagi orang lain. "Buat kalian yang kecewa dan benci gue, kalian bisa unfollow, tidak melihat story gue, karena gue juga enggak mau ngebebanin kalian dengan nontonin Instagram gue dan mungkin bikin kalian muak. Maaf kalau kalian eggak senang dengarnya dan enggak sesuai ekspektasi."

Baca juga: Akui Tahun Lalu Terberat, Rachel Vennya: Banyak Kehilangan dan Kecewa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

Top 3 dunia adalah kapal perang AS melintasi Selat Taiwan, pengiriman bom JDAM ditangguhkan hingga rumah kosong di Jepang menjamur.

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

8 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

10 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

16 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

17 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

20 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

20 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya